blank
Ilustrasi "Augmented Reality". Foto: digital biasa

Oleh : Diyah Utari, S.Pd

blank
Diyah Utari
Guru SDN 2 Ledokdawan

APAKAH Augmented Reality (AR) itu? Augmented Reality (AR) adalah sebuah teknologi yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh banyak kalangan. Augmented Reality (AR) merupakan teknologi kekinian yang penting dalam peningkatan dunia digital.

Prinsip teknologi Augmented Reality ini adalah memadukan benda-benda digital di dunia maya dengan dunia nyata. Sehingga aplikasi dalam dunia maya bisa bergabung di dunia nyata dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang diproyeksikan dalam sebuah lingkungan nyata dalam waktu bersamaan.

Augmented Reality dapat digunakan dalam hiburan, kedokteran, mekanik, dan media pembelajaran. Teknologi ini memiliki fungsi yang sama dengan media pembelajaran yaitu untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, sehingga memperjelas penyampaian informasi dan memberikan rangsangan motivasi serta ketertarikan dalam pembelajaran.

Saya sebagai pengajar di SD Negeri 2 Ledokdawan Kecamatam Geyer, saya merasakan kesulitan untuk mengajak peserta didik untuk menerima informasi baru. Mereka lebih menyukai gadget dibandingkan informasi baru dari guru. Dengan adanya teknologi AR ini mempermudah saya dalam menyampaikan materi baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Karena peserta didik saya sangat tertarik dengan materi yang dibuat dalam bentuk AR.

Materi sifat pertukaran pada perkalian biasanya saya jelaskan melalui metode ceramah di papan tulis dan literasinya berupa teks di buku paket. Dengan teknologi AR ini sifat pertukaran pada perkalian bisa diakses siswa melalui gadget mereka dengan tampilan 3 dimensi.

Tampilan ini sangat menarik bagi siswa saya, karena bilangan bilangan tersebut terlihat sangat nyata sehingga pembelajaran makin menarik dan menyenangkan. Siswa menjadi antusias dalam mengerjakan soal-soal perkalian tersebut.

Pemanfaatan Augmented Reality dalam pembelajaran dapat merangsang pola pikir peserta didik dalam berpikiran kritis. Khususnya terhadap menghadapi sesuatu masalah dan kejadian yang ada pada keseharian, karena sifat dari media pendidikan adalah membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Teknologi Ar memudahkan proses belajar karena peserta didik dapat belajar dimanapun dan kapan pun asalkan membawa gadget mereka.

Media pembelajaran Augmented Reality dapat memvisualisasikan konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek memungkinkan Augmented Reality sebagai media yang lebih efektif sesuai dengan tujuan dari media pembelajaran.

Contohnya, ketika saya mengajarkan materi perubahan cuaca. Materi yang biasanya diberikan dalam bentuk gambar cetak dan disertai informasi berupa teks saya buat dengan bentuk AR. Gambar AR bisa seolah olah muncul di hadapan murid ketika diakses dengan gadget.

Kali ini, saya membuat gambar kebun dengan berbagai perubahan cuaca diantaranya panas, berawan, dan hujan. Tampilan 3 dimensi ini membuat peserta didik saya tidak menyadari ketika mereka sebenarnya sedang belajar.

Teks ditulis dengan singkat dan jelas agar siswa lebih fokus ke gambar – gambar perubahan cuaca.

Konsep menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata pada AR menghasilkan informasi sehingga batas antara keduanya menjadi semakin tipis. Augmented Reality dapat menciptakan interaksi antara dunia nyata dengan dunia maya, semua informasi dapat ditambahkan sehingga informasi tersebut ditampilkan secara real time seolah-olah informasi tersebut menjadi interaktif dan nyata.

Pemanfaatan media pembelajaran dengan Augmented Reality sangat bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar serta minat peserta didik dalam belajar karena dalam Augmented Reality sendiri memiliki aspek-aspek hiburan yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar dan bermain serta memproyeksikannya secara nyata dan melibatkan interaksi seluruh panca indera peserta didik.

Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran dengan Augmented Reality menunjukkan hasil yang sangat baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran, baik di kelas maupun secara mandiri. Respon siswa terhadap penggunaan media ini dalam pembelajaran sangat baik. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan membangkitkan rasa ingin tahu.

Pembelajaran dikatakan berhasil jika dalam pembelajaran tersebut siswa sudah memiliki rasa ingin belajar dari dirinya sendiri.

 Diyah Utari, S.Pd, Guru SDN 2 Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan