blank
Piyu Padi dan dua budayawan Kebumen menerima penghargaan dari dua pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Somalangu, Desa Sumberadi, Kebumen, Jumat 3/3 malam.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pondok Pesantren Al Falah Somalangu Wetan, Desa Sumberadi, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Jumat (3/3) malam menganugerahi penghargaan kepada musisi kenamaan sekaligus gitaris Piyu Padi alias Satriyo Yudi Wahono.

Dua budayawan lokal juga memperoleh penghargaan dari Ponpes Al Falah. Keduanya, pengamat dan pemerhati sejarah lokal Ravie Ananda serta pendekar pencat silat sekaligus Pembina Majelis Ratibul Haddad wa Maulid Simthudduror Malam Ahad Wage (Mahage) Habib Hasan Luthfy Alattas.

Pemberian penghargaan sekaligus sebagai puncak acara Panggung Seni Ponpes Al Falah para santri siswa Al Falah Boarding School. Diberikan langsung oleh Pengasuh Ponpes Al Falah Somalangu KH Muhammad Faiq Muflihin Al Hunaiv (Gus Faiq) dan KH Muhamad Zulvian Ikfina SIP MA (Gus Ulfi). Acara juga dihadiri pendiri Ponpes Al Falah Somalangu Ibu Nyai Hj Siti Sakhiyah Asna Furaida, serta disaksikan segenap santri siswa MTs serta SMK Al Falah Somalangu.

blank
Santri siswa Ponpes Al Falah Somalangu menampilkan paduan suara pada Panggung Kreasi Seni Jumat (3/3) malam.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Yang menarik, pada gelar seni siswa santri Ponpes Al Falah tersebut juga menampilkan berbagai seni musik, drama hingga bela diri. Dimulai dari seni musik religi, dilanjutkan penampilan band Rungkad dan paduan suara yang menyajikan beberapa lagu pop Jawa yang sempat hits, “Bojo Galak.”

Tak kalah menarik, Piyu Padi usai menerima penghargaan langsung didapuk tampil di panggung yang dihiasi lampu sorot apik. Meski hanya ditemani sebuah gitar elektrik, Piyu mampu membawakan beberapa lagu hits Padi dengan merdu. Di antaranya “Menati Sebuah Jawaban”, “Mahadewi” dan “Kasih Tak Sampai.” Para siswa dan santri serta tamu undangan pun larut dan ikut bernyanyi bersama Piyu.

Salah Eja Membawa Tenar

Lelaki pemilik nama asli Satriyo Yudi Wahono itu pun sempat berinteraksi dengan para santri siswa. Ia menjelaskan asal muasal nama tenarnya di jagat musik. Menurut Piyu, saat SMP di Surabaya ia suka menggambar pemandangan di buku. Ia memilih gambar pemandangan atau view karena bisa menunjukkan arah masa depan dengan pandangan atau view. Namun lama-kelamaan teman-temannya menjuluki Piyu bukan view. “Meski salah tulis, saya menilai ucapan itu doa dan akhirnya bisa membawa saya menjadi musisi sampai sekarang,”terang Piyu disambut aplaus santri dan siswa.

blank
Gitaris Piyu Padi manggung di Ponpes Al Falah Somalangu Desa Sumberadi Kebumen.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Bahkan para siswa santri juga masih melanjutkan gelar panggung seni di Ponpes Al Falah dengan perform lagu, drama berantai, parodi ngaji madrasah, fashion show dengan memanfaatkan barang bekas dari plastik dan kertas. Di penghujung acara ada atraksi pencak silat, dance dan drama siswa putri serta Syarhil Quran dan ditutup dengan menyanyi bersama.

Pengasuh Ponpes Al Falah sekaligus Direktur Pendidikan Al Falah Boarding School Muhamad Zulvian alias Gus Ulfi menjelaskan, pihaknya memberikan penghargaan kepada Piyu sebagai musisi Tanah Air yang konsisten bermain musik dan mampu menghibur dengan gitar dan suara emas. Sedangkan kepada Ravie Ananda penghargaan diberikan atas dedikasi pria asal Kebumen itu yang tekun meneliti dan mengangkat sejarah lokal.

Gus Ulfi dalam sambutannya berterima kasih atas dukungan pihak ketiga serta kesediaan Piyu Padi datang menerima penghargaan dan menghibur santri. Secara khusus dia mengapresiasi kehadiran mantan Dadim 0709 Kebumen Letkol Inf Eduar Hendri.”Selama bertugas sebagai Dandim, beliau aktif bersilaturahmi dengan Ponpes Al Falah Somalangu,”jelas Gus Ulfi.

Dia menambahkan, panggung seni santri siswa yang juga bermakna proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di Madrasah Al Falah Boarding School itu juga sebagai rangkaian Haul Ponpes Al Falah Somalangu. Ponpes Al Falah Somalangu dikenal memiliki jaringan santri Thoriqoh Syadziliyyah. Saat ini jumlah santri siswa sekitar 900 orang, sedangkan jamaah thorikoh tersebar di Kecamatan Alian, Poncowarno, Karangsambung, Sadang, Petanahan hingga Sumatera.

Komper Wardopo