Bupati Blora H. Arief Rohman (baju batik) ikut meratakan grosok untuk menambal jalan yang rusak di Randublatung, Blora, beberapa waktu lalu. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) – Sindiran halus, Blora Daerah kaya tapi tak beruntung alias ‘sial’ sepertinya tidaklah sepenuhnya salah. Ini kalau dilihat realita kondisi Kabupaten yang berada di perbatasan dengan Jawa Timur ini.

Blora yang sempat dikenal memiliki ladang minyak dan gas melimpah, juga hutan (jati) yang luas, dipandang sebagai daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar.

Sehingga untuk menjadikan Blora menjadi daerah yang “beruntung” atau paling tidak “tidak tertinggal” tentunya tidaklah sulit. Tapi kenyataannya sampai saat ini, Blora masih termasuk daerah tertinggal dan bahkan memiliki tingkat kemiskinan yang ekstrem di Jawa Tengah.

Memang berbagai langkah pol-polan telah dilakukan oleh para pemangku wilayah (Bupati-Wakil Bupati Blora) dari waktu-ke waktu, termasuk yang terkini di bawah kepemimpinan H. Arief Rohman dan Wabup Tri Yuli Setyowati. Namun stigma Blora sebagai Daerah ‘Tidak Beruntung‘ masih belum bisa dihilangkan.

Dengan realita Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hanya Rp.300 M itu pun sudah habis untuk bayar gaji pegawai, lalu apa yang bisa diperbuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk memajukan daerah.

Blora juga termasuk salah satu kabupaten yang sangat bergantung dengan transfer keuangan dari pusat dan juga bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah.

Sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah, bagi siapapun yang memimpin daerah berjulukan ”Bumi Samin” ini. Itulah opini yang disampaikan pengamat sosial selama  masa tahun lalu, Gunawan menyampaikan bahwa  “Potret Blora 2023″ Belum Cerah“, tentunya bagian dari memberi masukan secara kontruktif dari masyarakat kepada para pemangku daerah yang menancapkan slogan “Sesarengan Mbangun Blora Berkelanjutan”.

Dari Cetak Biru BPPKAD

Sebagaimana yang pernah disampaikan Bupati Blora H. Arief Rohman, dalam sambutan pengantar pada rapat paripurna DPRD Blora dengan agenda penyampaian Rancangan Perda APBD Tahun 2023 beserta nota keuangannya dari Bupati kepada DPRD Kabupaten Blora, (19/9/2022), Pendapatan Daerah Blora yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 300.310.862.000,00 dan Pendapatan Transfer sebesar Rp 1.509.798.755.000,00.