blank
Pohon Durian. Foto: Pexels

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Buah durian sangat disukai banyak orang karena rasanya sangat lezat dan aromanya khas. Tidak heran jika buah ini mudah ditemui di Indonesia apalagi saat musim durian seperti saat ini. Teksturnya yang lembut, baunya yang harum dan rasanya yang manis membuat pecinta durian ketagihan untuk terus memakannya.

Untuk mendapatkan harga buah durian yang tinggi, petani perlu menjaga kualitas buah sejak budidaya, antara lain mengamati serangan penyakit pada tanaman durian dan cara mengatasinya.

Dilansir dari pertanian.go.id, Yuk simak jenis-jenis penyakit pada tanaman durian dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Tips Mengonsumsi Buah Durian Bagi Ibu Hamil

1. Kanker Batang (Phytopthora palmivora)
Petani harus waspada dengan penyakit durian yang satu ini, karena paling merugikan dan banyak menyerang tanaman durian. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa species jamur Phytopthora palmivora, dapat bertahan di dalam tanah dan memencar melalui percikan air hujan.

Jamur ini cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50%, karena menyerang hampir semua bagian tanaman durian mulai dari akar, batang, daun dan buah.

Bahayanya, gejala penyakit baru diketahui setelah kulit batang mengeluarkan resin/blendok. Gejala serangan terlihat adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pada kulit pangkal batang dekat tanah. Warna jaringan kulit berubah dari merah jambu atau coklat muda menjadi merah tua, coklat tua atau hitam.

Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Mengonsumsi Durian? Simak Berikut Ini…

Bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampau ke kayu dan tidak mempunyai batas yang teratur. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan ber bintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati.

Pengendaliannya dengan cara kultur teknis, mekanis, biologi, dan kimiawi. Cara kultur teknis antara lain dengan:
1) Menanam varietas tahan Phytopthora palmivora
2) Perbaikan lingkungan tanaman (sanitasi, perbaikan jarak tanam, dan drainase yang lancar)
3) Memangkas daun-daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban kebun
4) dipupuk dengan pupuk kandang yang dicampur dengan kapur pertanian agar pH tanah 6,5. Pengendalian cara mekanis dengan eradikasi, yaitu memotong bagian tanaman yang terserang penyakit, lalu dimusnahkan dengan dibakar dikubur dalam tanah di luar lahan.

Pengendalian cara biologis dapat dengan memanfatkan Trichoderma harzianum sebagai jamur antogonis agar dapat diaplikasikan ke permukaan tanah sebagai jamur tular tanah. Untuk pengendalian kimiawi dengan cara mengerok kulit batang yang sakit sampai bagian yang sehat.

Baca Juga: Ingin Berbuah Lebat dan Manis, Simak Empat Tips Menanam Buah Durian