blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Dirut Bank Jateng Supriyatno, saat meninjau stan UMKM di Solo, yang mendapatkan bantuan kredit. Foto: pemprov

SEIRING masa pemulihan ekonomi Nasional pascapandemi covid-19, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan.

Tak salah jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Jateng, memperkuat akses permodalan dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tak tanggung-tanggung, pada 2022, Jateng mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 55,27 triliun, dan dinobatkan sebagai provinsi penyalur KUR untuk UMKM terbesar se-Indonesia.

BACA JUGA: 30 Mahasiswa Politeknik AKBARA Latihan bersama Tim Basarnas

Posisinya diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat, masing-masing dengan nilai penyaluran sebesar Rp 54,33 triliun dan Rp 42,15 triliun. Perluasan layanan akses pembiayaan UMKM ini berdampak hebat, dan mampu membangun optimisme masyarakat.

Pelaku UMKM, Yuni (55), tak pernah menyangka, kucuran kredit Bank Jateng telah memberinya berkah bagi keluarga. Berkat suntikan modal, warga Kota Semarang itu bisa melanjutkan bisnis UMKM-nya, berupa kerajinan tangan dan snack, yang digeluti sejak 2006 silam.

Yuni mengajukan pinjaman modal melalui program Kredit Mitra Jateng 25 sebesar Rp 25 juta, dengan suku suku bunga tiga persen. Sebenarnya dia berharap mendapatkan KUR, tapi saat itu kuotanya sudah penuh.

BACA JUGA: Diskopukmnakertrans Jepara Gelar Pelatihan “Desain Kemasan” untuk Kelompok Difabel

Pinjaman itu kemudian dimanfaatkan untuk modal usaha, di antaranya membeli bahan baku. Sebelumnya, dia mengaku usahanya kurang optimal, karena terbentur akses permodalan.

”Saat mengurus di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pasar Johar, semua proses sangat mudah dan nggak berbelit-belit. Yang bikin senang, pencairannya cepat, cuma dua hari,” kata Yuni, saat dihubungi Rabu (11/1/2023).

Dia bercerita, bisnisnya yang diberi nama ‘Yuni Kreasi, sempat limbung saat pandemi Covid-19. ”Dengan pinjaman itu, kami sangat terbantu. Selain angsurannya ringan sekitar Rp 660 ribu per bulan, bunganya juga rendah, hanya tiga persen. Berkat usaha ini, kami bisa menguliahkan anak sampai lulus dan beli motor,” tutur ibu satu anak ini.

blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menyerahkan Kredit Lapak Bank Jateng bagi pedagang pasar tradisional di Magelang. Foto: pemprov

BACA JUGA: Kemenkes Tetapkan Rumah Sakit UNS sebagai RS Pendidikan Utama

Kemudahan mengajukan kredit di bank plat merah itu juga dirasakan Ahmad Fadlan. Nasabah asal Mranggen, Kabupaten Demak itu, pada 2022 mengajukan pinjaman melalui jalur KUR, dengan plafon Rp 400 juta beserta bunga ringan 0,2 persen.

Pinjaman itu kemudian dimanfaatkan untuk mengembangkan toko yang diberi nama ‘Nisa Hijab’, yang dikelola bersama sang istri.

Dia menambahkan, kini usaha toko busana islaminya yang beromzet sekitar Rp 40 juta per bulan, telah berkembang. Fadlan pun mengaku bersyukur mendapatkan KUR ini, dan tetap menaruh kepercayaan kepada Bank Jateng.

BACA JUGA: Pandangan Kyai Hasyim Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu dan Mengajarkannya

Selama dua periode kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, Jateng telah menjadi provinsi yang menjadi kiblat atau rujukan UMKM di level Nasional. Menurut Ganjar, capaian itu merupakan hasil kinerja pemprov, beserta seluruh jajaran pemkab dan pemkot se-Jateng, dalam mengembangkan sektor UMKM.

Saat meluncurkan Kredit Lapak Bank Jateng dan Kredit Mitra Jateng 25 di Solo, pada September 2022 lalu, Ganjar Pranowo menegaskan, pemberian kredit murah ini sebagai bentuk kehadiran Bank Jateng untuk masyarakat kecil.

blank
Pelaku UMKM handicraft asal Semarang, Yuni, sedang melakukan pekerjaannya. Foto: dokpri

”Ini upaya kita menggerakkan ekonomi, agar menggelinding lebih kencang. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka Insya Allah membikin mereka semangat,” tandasnya.

BACA JUGA: Survey SMRC: 44 Persen Pemilih Jokowi-Ma’ruf Bakal Pilih Ganjar Pranowo

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, mengatakan, pihaknya mendukung segala ikhtiar untuk mendorong perekonomian daerah dan UMKM. Supriyatno membeberkan, pihaknya punya empat program yang menjadi ekosistem dalam pengelolaan UMKM, yaitu UKM Virtual Expo, Co Working Space dan Penyaluran Kredit.

”Ada 11 ribu UMKM yang kami latih dan dampingi, karena tantangan yang dihadapi mereka meliputi tiga hal, permodalan, pemasaran, dan manajemen,” katanya.

Pelayanan kredit yang dilakukan Bank Jateng ini, ternyata telah memantik Universitas Diponegoro untuk meneliti dampak KUR.

BACA JUGA: Jelang HUT Ke-72 Penerangan TNI AD, Keluarga Besar Pendam IV/Diponegoro Ziarah di Makam Pahlawan

Mengacu hasil riset universitas ternama itu pada 2022 itu, 80 persen dari responden yang ditelitinya, mengalami peningkatan dana, 79 persen responden menyatakan mengalami pertumbuhan keuntungan usaha setelah menerima dana KUR, dan 77 persen menyatakan peningkatan aset setelah digelontor KUR.

”Hasil kajian juga menunjukkan, atas penyaluran KUR meniupkan angin perubahan dalam pemulihan ekonomi di Jateng dan nasional,” imbuhnya.

Gebrakan yang dilakukan Ganjar melalui Bank Jateng memang cespleng, dalam melajukan usaha UMKM. Apalagi reputasi bank ini, sudah tak diragukan lagi. Pada 2021, Bank Jateng sukses menorehkan capaian laba bersih tertinggi Nasional.

blank
Aktivitas di Toko ‘Nisa Hijab’ yang mendapatkan KUR Bank Jateng. Foto: dokpri

BACA JUGA: Perkuat Perlindungan Anak, 55 Peserta Ikuti Pelatihan Fasilitator Lingkungan Ramah Anak

Atas berbagai inovasi layanan, termasuk digitalisasi yang bermuara pada kenaikan efisiensi dan profitabilitas, membawa Bank Jateng meraih prestasi pada penghargaan ‘The Most Profitable Regional Bank 2021’, di ajang CNBC Indonesia Award. Prestasi lainnya adalah Rising Star BPD pada Indonesia FX Award 2022.

Mengacu data Dinas Koperasi dan UKM Jateng, sejak tahun 2013 tercatat ada 90.339 UMKM binaan Pemprov Jateng, dan terus berkembang jumlahnya mencapai 177.256 UMKM binaan di tahun 2022.

Kepala Dinas Koperasi UKM Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, dari tahun ke tahun pemprov terus membina UMKM. Mulai dari pelatihan, edukasi perizinan hingga pemasaran.

BACA JUGA: Selain Menjaga Kesehatan Jantung, Empat Manfaat Lobak Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Dikatakannya, pelatihan dan pembinaan terus dilakukan dengan menggandeng sejumlah marketplace besar. Beberapa program yang digagas Ganjar pun, membantu perkembangan UMKM di Jateng.

Di antaranya Lapak Ganjar, Hetero Space, maupun inovasi kredit kerakyatan. Bahkan Hetero Space kini menjadi rumah nyaman bagi pelaku UMKM serta start-up, dan memungkinkan keduanya berkolaborasi dalam mengembangkan bisnisnya.

Tim SB