SEMRANG (SUARABARU.ID)- Kue keranjang merupakan salah satu jajanan wajib dalam perayaan Imlek. Jika dalam bahasa Mandarin dikenal dengan nama Nian Gao, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyebutnya sebagai dodol.
Padahalnya, nyatanya mereka merupakan dua camilan yang berbeda. Memangnya, apa saja perbedaan kue keranjang dan dodol?
Sama-sama memiliki cita rasa manis dan legit, apa yang membedakan dodol dan kue keranjang?
Baca Juga: Enam Tips Menyimpan Makanan Sisa Agar Menjaga Kualitas dan Nutrisi
1. Perbedaan bahan dodol dan kue keranjang
Perbedaan kue keranjang dan dodol bisa dilihat dari bahan yang digunakan. Bahan utama pembuat dodol adalah gula merah yang kemudian dibentuk memanjang dan dibungkus dengan plastik. Sementara itu, kue keranjang justru tidak dibuat dengan gula merah melainkan gula pasir.
Dodol juga diolah kerap diolah menjadi berbagai varian seperti dodol durian, ketan hitam, dan rasa buah-buahan lainnya. Sementara itu, kue keranjang selama ini banyak ditemukan dalam bentuk original.
Dodol dibuat dengan mencampur tepung ketan, gila, dan santan. Bahan tersebut kemudian dimasak sampai kental dan bisa dicetak.
Baca Juga: Tiga Tips Menghentikan Kebiasaan Anjing Agar Tidak Menggigit
Namun, kue keranjang dibuat dari tepung ketan dan gula pasir saja, tanpa santan kental. Setelah itu, bahan kue keranjang akan dibuat menjadi karamel lalu dikukus selama 8–10 jam sampai padat dan matang.
2. Perbedaan makna nama dodol dan kue keranjang
Dilansir dari laman The Woks of Life, pemberian nama nian gao merupakan ungkapan sebuah doa semoga tahun yang baru membawa keberuntungan yang lebih baik. Itulah mengapa kue ini hampir selalu disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Filosofi dodol adalah doa supaya adanya permasalahan dalam rumah tangga selalu bisa dihadapi. Selain itu cara pembuatan dodol dengan gotong royong juga diartikan bahwa dalam rumah tangga harus selalu ada kerjasama.
Baca Juga: Ini Tips Tetap Sehat saat Musim Hujan
3. Perbedaan lama simpan dodol dan kue keranjang
Meski termasuk dalam salah satu jenis kue semi basah, dodol bisa disimpan dalam waktu lama, bahkan mencapai tiga bulan. Namun tentu saja, Anda harus mengikuti petunjuk penyimpanan dari masing-masing jenis dodol yang mungkin berbeda.
Sementara itu, lama simpan kue keranjang bisa mencapai satu tahun. Namun biasanya Anda hanya disarankan untuk menyimpan selama 5–6 bulan. Sebab saat disimpan terlalu lama, tekstur dodol bisa menjadi lebih keras.
Demikian beberapa perbedaan kue keranjang dan dodol. Tentu saja keduanya ini sama-sama sangat diminati pecinta makanan manis. Namun jika Anda mencari rasa gurih, Anda mungkin akan lebih menyukai dodol karena adanya bahan santan di dalamnya.
Claudia