KENDAL(SUARABARU.ID)– Sekitar 100 orang petugas gabungan membersihkan sampah di Sungai Kendal, tepatnya di depan Masjid Agung Kendal, Kamis(05/01/2023).
Sebelumnya melakukan pembersihan sampah yang menumpuk pasca banjir beberapa hari terakhir ini, diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah(Sekda) Kabupaten Kendal, Sugiono, dan dihadiri oleh Plt. Kepala DPUPR Kendal, Sudaryanto, Camat Kendal Rosyada, dan 100 orang petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, DPUR, dan perwakilan pemuda Masjid Agung Kendal.
Sekda Kendal, Sugiono mengatakan, pasca terjadinya banjir beberapa hari lalu di wilayah Kabupaten Kendal, Pemerintah Kabupaten Kendal langsung bergerak membersihkan sampah dan lumpur di sungai Kendal ini. Hal ini dilakukan, agar sampah yang menumpuk tidak menyumbat aliran sungai, sehingga air tetap bisa berjalan dengan lancar.
“Kegiatan seperti ini, sebelumnya sudah sering dilakukan, namun pasca banjir kemarin, pastinya akan banyak sampah dan menumpuk, sehingga harus dibersihkan, agar tidak mengendap dan menyumbat gorong-gorong areal masjid Agung Kendal,” kata Sekda Kendal, Sugiono.
Menurut Sugiono, banyak sampah di area Sungai Kendal depan Masjid Agung Kendal, seperti plastik, ranting pohon, dan benda rumah tangga lainnya. Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan untuk meminimalisir terjadinya banjir.
Pegawai pada Bidang Cipta Karya DPUPR Kendal, Hasyim mengatakan, petugas yang diterjunkan untuk membersihkan sungai Kendal ini, yakni petugas gabungan dari DPUPR dan dengan dinas lain.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Pegulon Kendal, bernama Muhtarom(43) mengaku senang sungai Kendal ini dibersihkan terutama yang ada di depan Masjid Agung Kendal, karena sampah dan lumpur yang ada di lokasi itu paling banyak.
“Di bahwah jembatan depan Masjid Agung Kendal ini, banyak sampah tersangkat oleh kayu dan ranting pohon. Sehingga sangat mengganggu aliran sungai,”kata Muhtarom.
Muhtarom berharap, Pemkab Kendal, sering- sering melakukan pembersihan sungai Kendal, agar wilayah yang sering menjadi langganan banjir tidak kebanjiran lagi. Sapawi