blank
Silaturahmi pengurus BAMAG dengan Pengurus OCNU Kab. Jepara (Foto: Dnng)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk  meningkatkan kerjasama dan membangun kerukunan antarumat beragama di Jepara, pengurus Badan Msyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Jepara telah mengunjungi  PCNU Jepara untuk bersilahturahmi. Kunjungan yang berlangsung Sabtu (10/12-2022) diterima langsung oleh Rois Syuriah KH. Khayatun, Ketua Tadfiziah KH. Kharis Rahman, Sekretaris Gus Sahil, dan Wakil Ketua KH. Hisyam Zamroni

Sedangkan dari pengurus BAMAG, dipimpin langsung oleh ketuanya yang baru  Pdt. Danang Kristiawan didampingi  Pdm. Budi Utomo (Sekretaris), Pdt. Supriyadi (Korwil Bangsri), Pdt. Purwa Winarto (Korwil Donorojo), Demas Belipati (Humas). Saat ini BAMAG mengkordinir 107 gereja di Jepara dengan  umat Kristiani sekitar 23.800 jiwa

blank
Pengurus PCNU Kabupaten Jepara menerima pengursu BAMAG Jepara (Foto: Dnng )

Pada kesempatan tersebut Danang Kristiawan mengungkapkan, silaturahmi ini adalah untuk  meningkatkan kerja sama dengan  NU sebagai ormas keagamaan terbesar di Jepara guna merawat dan membangun kerukunan antarumat beragama di Jepara.

Menurut Danang Kristiawan, visi BAMAG  adalah membangun kerjasama antargereja untuk membawa damai sejahtera. Untuk mewujudkan visi itu, salah satu program BAMAG adalah  membangun kerjasama dengan ormas keagamaan dan masyarakat yang memiliki panggilan yang sama, yaitu untuk  membawa kehidupan yang damai di Jepara. “Karena itu penting untuk membangun sinergi sehingga  kehadiran agama-agama membawa berkah bagi masyarakat,” tutur Danang.

Ia juga berharap silaturahmi ini juga terjadi di wilayah-wilayah kecamatan. “Nantinya Korwil yang ada akan berkunjung ke MWC-MWC NU di kecamatan untuk saling meningkatkan kerja sama,” ujarnya.

Sementara Rois Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun menegaskan Untuk membangun Jepara memang perlu bekerja sama. “Sebagai ormas terbesar di Jepara, NU tentu memiliki  tanggung jawab lebih besar untuk kemajuan Jepara,” ujarnya.

Sedangkan , Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara  KH. Kharis Rahman mengungkapkan organisasi keagamaan   memang perlu untuk saling mengenal bukan hanya di luarnya saja. “Karena itu penting menghargai identitas masing-masing agama, tetapi juga sekaligus menghargai perbedaan-perbedaan  yang ada. Melalui saling berkomunikasi dan mengenal akan mencairkan kesalahpahaman yang kadang terjadi,” ungkap KH. Kharis Rahman.

Hadepe