MAGELANG (SUARABARU.ID)- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi semangat para siswa SMA, yang sejak dini peka pada isu moderasi beragama. Menurutnya, kegelisahan mereka ini bisa jadi modal sosial, untuk menjaga persatuan.
Hal itu diungkapkan Ganjar, usai hadir di acara Dialog Keagamaan dan Kebangsaan, dengan tema ‘Beragama Dalam Nalar Publik’, di SMA PL Van Lith, Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu (16/11/2022). Acara itu mengundang berbagai tokoh-tokoh agama.
”Mereka sudah punya kepekaan pada situasi dan kondisi yang ada. Mereka juga ingin berbuat. Maka dibuatlah seminar ini,” kata Ganjar, di hadapan 600 siswa sekolah yang berdiri sejak 1904 itu.
BACA JUGA: Babinsa Koramil Lebaksiu Beri Pembekalan Wawasan Kebangsaan
Gubernur juga sempat berinteraksi dengan dua siswa yang ada. Mereka adalah Bela dan Jeva. Dua siwa itu punya kegelisahan beragama, yang saat ini masih acapkali terjadi.
”Pak, toleransi kan penting tapi kenyataannya di Indonesia belum merata. Apakah karena pola pikir atau gimana? Belum lagi ada kasus intoleransi yang muncul, akibat sikap salah satu pejabat pemerintahan. Itu bagaimana pak?” tanya Bela.
Adapun Jeva bertanya tentang kemerdekaan beragama di Indonesia, yang telah diatur dalam UUD 1945, tapi pelaksanaannya seringkali tak diterapkan. Seperti kasus penolakan rumah ibadah.
BACA JUGA: Manajemen Tim PSIS Coret Dua Pemain
”Saya sampaikan kepada mereka, satu, mesti membawa nilai-nilai persamaan, persaudaraan, gotong royong, paseduluran ini yang penting,” ujarnya.
Dengan nilai-nilai itu, kata Ganjar, isu dan persoalan yang muncul terkait keagamaan bisa diselesaikan melalui dialog.
”Inilah yang penting untuk dikomunikasikan, serta diceritakan secara terus menerus. Anak-anak mulai dari SMA, kini sudah ada kepedulian. Mereka mau belajar dan praktik. Mudah-mudahan anak-anak mau belajar dengan kondisi yang ada saat ini. Ini sangat bagus,” tandasnya.
Riyan