JEPARA (SUARABARU.ID) – Pemilihan Petinggi di 24 Desa di Jepara berdasarkan evaluasi yang dilakukan dapat berjalan lancar, kondusif dan damai dengan tingkat kehadiran sebesar 84 %. Padahal semula ada sejumlah desa yang dipetakan rawan konflik.
Penegasan ini disampaikan oleh Kapolres Jepara AKBP Warsono dalam pesan WhatsApp menawab perrtanyaan SUARABARU.ID, Senin (14/11-2022). “Ini semua karena kerjasama semua fihak mulai Forkopimda, Forkopimcam, panitia, para calon hingga tim sukses dan hingga warga,” tambah AKBP Warsono.
Ia tidak menampik anggapan ada sedikit gesekan dalam pesta demokrasi ini. “Namun ini semua masih dalam kewajaran karena dinamika demokrasi di tengah-tengah masyarakat. Namun semuanya dapat terselesaikan dengan baik, karena kesadaran bersama. Juga pendekatan yang dilakukan oleh petugas hingga Forkopimda,” tuturnya.
Karena itu AKBP Warsomno mengajak, semua fihak di desa-desa yang baru saja menggelar pilpet untuk segera melakukan rekonsiliasi dan menatap masa depan desa bersama-sama. “Jangan lagi menyimpan luka apalagi sakit hati karena pesta demokrasi ini. Sebab pilpet hanya sebuah instrumen demokrasi untuk memilih pemimpin,” papar Kapolres Jepara.
Sudah sewajarnya ketika telah terpilih pemimpin maka semua hanya mendukung untuk kemajuan desa dan kesejahteraan bersama. “Jangan lagi ada sekat-sekat, pendukung calon A atau calon B. Yang perlu dibangun adalah persatuan desa,” ungkap AKBP Warsono
AKBP Warsono juga berpesan, bagi calon yang terpilih hendaknya menganggap ini sebagai sebuah amanah yang harus di emban dan di pertanggung jawabkan, baik kepada Tuhan maupun kepada warga. “ Rangkul semua calon yang ada beserta para pendukungnya untuk bersama-sama membangun desa,” pintanya
Disamping itu, menurut Kapolres Jepara, Petinggi merupakan kepanjangan tangan dari pemerintahan daerah. Karena itu ia harus mampu mengayomi, melayani masyarakat dengan baik dan bisa mensejahterakan masyarakat serta membangun dan memajukan desanya. Juga membawa perubahan yang lebih baik.
Hadepe