blank
Sudarsono (kanan), menyampaikan pentingnya sport intelligence untuk peningkatan prestasi atlet. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Wakil Ketua Umum V Bidang Kerja Sama KONI Jawa Tengah, Drs Sudarsono, mengatakan, pentingnya penggunaan sport intelligence di bidang olahraga. Hal itu terkait dengan peningkatan prestasi olahraga di wilayah masing-masing.

Sudarsono menyampaikan itu, saat menjadi pembicara awal di acara Workshop Jurnalistik Wartawan Olahraga, yang digelar Bidang Media dan Humas KONI Jateng, di Hotel Dafam, Semarang, Minggu (13/11/2022).

Selain Sudarsono, pembicara lain yang tampil pada acara yang dilakukan selama dua hari itu, Minggu-Senin (13-14/11/2022) adalah, Gungde Ariwangsa SH (Ketua Siwo PWI Pusat/Kabid Humas dan Media KONI Pusat), Turnomo Rahardjo (Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip), dan Amir Machmud NS (Ketua PWI Jateng).

BACA JUGA: Pelukan Hangat Siti Atikoh pada Ganjar yang Finish di Nomor Virgin Half Marathon

Disampaikan Sudarsono, bukan hal yang mudah dalam menjalankan sport intelligence, karena memang banyaknya kendala. Ketua Harian Pengprov Pertina Jateng ini menilai, perlunya kerja sama dengan awak media, yang langsung terjun ke lapangan dalam setiap peliputannya.

”Kita semua tahu, wartawan bertugas meliput langsung di lapangan. Mereka yang tahu kondisi atlet dan program-progamnya. Namun memang tidak mudah melakukan itu, butuh kesiapan dan keberanian dalam mengorek berita,” ujar Sudarsono, yang mewakili Plt Ketua KONI Jateng, Bambang Rahardjo Munajat, didampingi Ade Oesman (Sekum KONI Jateng)

Menurut dia, upaya KONI Jateng membandingkan prestasi para atletnya dengan cara sport intelligence, menjadi salah satu cara mengungkit prestasi dan bersaing dengan daerah lain.

BACA JUGA: Tim PKM Teknik Elektro Unissula Gelar Pelatihan Pembuatan Papan Informasi Elektronik Mitigasi Bencana

”Dengan lebih banyak melibatkan rekan-rekan media, kita akan merasa sangat terbantu untuk melihat kemmapuan daerah lain dalam memprogram atletnya. Kerja sama antara KONI Jateng dan media inilah yang menjadi bagian penting dalam sport intelligence,” tukas Sudarsono.

Pembicara lain, Gungde Ariwangsa SH, menyampaikan, peliputan sebuah multi even membutuhkan strategi yang tepat, agar bisa mendapatkan sebuah momen yang bagus.

Dikatakan dia, strategi peliputan multi event itu penting, karena tidak akan mungkin bisa meliput secara keseluruhan hanya seorang diri. Jika liputan secara tim dengan beberapa orang, bisa dilakukan dengan pembagian target liputan.

BACA JUGA: Anniversary Ke-27, ACE Berharap Jadi Pilihan Masyarakat Melengkapi Kebutuhan Rumah

”Jika dilakukan sendiri, maka dibutuhkan intuisi untuk memperkirakan di mana akan terjadi sebuah hal-hal yang menarik. Selain itu, bisa dilakukan dengan cara hit and run, atau menyusur cabor favorit emas, dengan melakukan wawancara tentang kemungkinan berhasil dan gagal,” ujar Gungde.

Dipaparkan juga olehnya, dalam gempuran media sosial seperti saat ini, sebaiknya dibuat liputan cerita di balik peristiwa. ”Semua ini akan berjalan lancar, bila memang sebelum even sudah intensif melakukan liputan dengan para pemangku cabor dan mengetahui aturan tiap cabor,” tegasnya

Sementara itu, Amir Machmud menyebutkan, wartawan atau media bisa menyampaikan pesan, sikap organisasi olahraga dan sikap pimpinan organisasi olahraga, dalam tiap peliputannya.

BACA JUGA: Menguji Netralitas Media dalam Pilkada Serentak

Diungkapkannya, wartawan bisa memberikan respek atau memotivasi atas capaian-capaian prestasi olahraga yang ada. Pemberitaan yang menarik, akan menjadi semangat para atlet untuk terus berkembang

”Ini juga untuk penguatan minat publik kepada beragam jenis olahraga prestasi. Selain itu, menawarkan banyak alternatif referensi, untuk kegiatan olahraga kebugaran dan rekreatif,” tandasnya.

Riyan