blank
Tim dari FPP Undip Semarang memberikan contoh pengolahan sampah organik dan anorganik kepada ibu-ibu PKK Desa Sabarwangi, Kajen, Pekalongan. Foto: fpp undip
PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengadakan kegiatan pendampingan bagi masyarakat bertemakan lingkungan hidup, Rabu (9/11/2022) siang.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selaras dengan adanya perubahan iklim yang menyebabkan masyarakat harus melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi guna lebih bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Adapun pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di daerah Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, yang merupakan salah satu lokasi berdirinya Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Undip.

Adapun kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu PKK Desa Sabarwangi, Kajen, Pekalongan ini adalah pengolahan sampah organik dan anorganik yang dilaksanakan di balai desa setempat.

Adapun tim dari FPP Undip yang memberikan pelatihan tersebut yaitu Dr. Ir. Cahya Setya Utama dan Dr. Ir. Marry Christiyanto.

Keduanya sendiri selain seorang dosen cum akademisi kampus juga sekaligus peneliti bidang pengolahan sampah.

“Kegiatan pelatihan ini sangat bagus dan dimaksudkan agar nantinya ibu-ibu mampu melakukan pilah sampah mulai dari skala rumah tangga hingga ke TPST yang ada di Desa,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sabarwangi, Tri Naini.

Sementara itu Kepala Desa Sabarwangi, Asep Meka Suwandi, mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut harapannya para ibu-ibu PKK dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan seksama.

“Ya harapannya ke depannya nanti setelah pelatihan ini penanganan sampah di Desa Sabarwangi dapat memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh warga,” katanya.

Terpisah, Sekdes Sabarwangi, Riska Dewi Widyaningrum, mengakui bahwa kegiatan pelatihan yang dilaksanakan bersama Undip memberikan gairah baru bagi masyarakat untuk lebih menata dan membangun desanya.

“Kami komitmen penuh dan siap bekerjasama dengan Undip untuk dapat mewujudkan Desa Sabarwangi menjadi salah satu Kampung Iklim di Jawa Tengah. Sinergitas kegiatan antara perguruan tinggi, instansi/dinas terkait dan masyarakat memang menjadi pemicu dalam percepatan pembangunan masyarakat pedesaan,” katanya.

Dr. Ir. Cahya Setya Utama selaku Dosen Peternakan Undip dalam paparannya menyebutkan bahwa mengolah limbah itu akan menghasilkan berkah.

Selain itu, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan aplikasi teknologi tepat guna bagi masyarakat yang benar benar praktis dan efisien.

“Jadi sampah-sampah organik yang tadinya berbau, setelah diolah semuanya akan berubah baunya, yaitu bau uang,” katanya.

Sementara itu, Dr. Ir. Marry Christiyanto dalam paparannya menjelaskan, pengolahan sampah baik organik dan anorganik dalam suatu wadah terorganisasi dan tersistematis sangatlah penting sehingga lingkungan pemukiman menjadi lebih nyaman.

“Program penataan lingkungan ini selaras dengan program pemerintah yaitu Program Kampung Iklim. Sehingga masyarakat bersama sama bergerak untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dengan berkegiatan beraneka ragam, salah satunya adalah penanganan sampah,” katanya.

Hery Priyono

Ko