blank
Kasi Internet dan Intranet Kominfo Jateng, Gatot Widodo (kiri), Plt Kepala Pusat Diklat Kementerian Kominfo RI, Baso Saleh (tengah), dan Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Christiany Juditha (kanan), menjadi narasumber acara dialog Beasiswa Kominfo, Semua Bisa Jadi Jagoan Digital di Hotel Santika Premiere, Semarang, Rabu (2/11/2022).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yogyakarta menggelar program Digital Talent Schoolarship (DTS).

Sebagai pembukaan, diadakan acara sosialisasi bertajuk ‘Beasiswa Kominfo, Semua Bisa Jadi Jagoan Digital’ yang dihadiri sejumlah peserta dari kalangan mahasiswa, ASN, komunitas hingga UMKM di Hotel Santika Premiere, Semarang, Rabu (2/11/2022).

Adapun para peserta yang telah lolos seleksi, nantinya akan mengikuti sejumlah program pelatihan, seperti Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Professional Academy (PRO), Government Transformation Academy (GTA), Regional Development Academy (RDA), Leadership Digital Academy (LDA) dan lain-lain.

“Program DTS ini sudah sejak 2018 dan kita teruskan sampai hari ini, untuk tahun ini kami mentargetkan 200 ribu peserta dengan sasaran dari level dasar, intermediate, hingga advance,” kata Plt Kepala Pusat Diklat KemenKominfo, Baso Saleh.

Lebih jauh Baso mengatakan, percepatan transformasi digital seperti yang diinstruksikan Presiden RI ini sangat penting, karena selain infrastruktur juga dibutuhkan kesiapan SDM yang kompeten.

Tak hanya itu saja, Pusdiklat Kemenkominfo sendiri hingga saat ini sampai membentuk unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di 8 daerah di Indonesia, yaitu Manado, Banjarmasin, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Medan.

“Kami mendorong pemerintahan digital segera terwujud, tidak hanya basis satu data saja tapi juga SDMnya juga harus kompeten. Termasuk yang didaerah terpencil kami juga melatih UMKM digital,” katanya.

Senada dengan Baso, Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Christiany Juditha, mengatakan, program DTS ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di bidang TIK dan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Tujuannya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengembangan SDM bidang digital di semua lini masyarakat sekaligus menambah dan memberi wawasan tentang perkembangan bidang digital di Indonesia,” katanya.

Christiany mengatakan, dalam acara sosialisasi yang dihadiri 220 peserta dari berbagai kalangan warga tersebut diharapkan bisa mendorong terjadinya transformasi digital, dimana masyarakat bisa lebih produktif dalam beraktivitas di ruang digital.

“Kammi di Kominfo hadir memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat untuk bertransformasi masuk di era digital sekarang ini melalui program DTS,” katanya.

Sementara itu, Kasi Internet dan Intranet Kominfo Jateng, Gatot Widodo, dalam paparannya di acara sosialisasi tersebut menyampaikan persoalan kebutuhan SDM TIK serta penerapan teknologi digital di sejumlah daerah di Jateng.

“Kebutuhan SDM digital di Jateng sangat tinggi, mulai dari analys data, pengamanan cyber, hingga programer. Tak hanya itu saja, kami juga hingga kini terus memfasilitasi kabupaten/kota dalam membangun infrastruktur, terutama sambungan kabel optik di daerah blank spot,” katanya.

Sebagai contoh, Gatot memaparkan salah satu daerah di Purworejo yang telah menerapakan konsep transformasi digital, mulai dari pedagang yang berjualan secara online, transportasi menggunakan aplikasi, hingga kegiatan UMKM.

“Dengan teknologi digital kita mengantisipasi pekerjaan – pekerjaan yang hilang. Maka hal ini kami imbangi dengan pelatihan – pelatihan yang dilakukan sampai ke pelosok, karena kita butuh programer disetiap daerah, data scientist, data analys, hingga membuat kecerdasan buatan seperti yang di Purworejo,” katanya.

Hery Priyono