blank
Penampilan gemilang pebulutangkis tunggal putra Indonesia Prahdiska Bagas Shujiwo di babak 64 besar Kejuaraan Dunia 2022 mengantarkannya meraih kemenangan atas Daigo Tanioka asal Jepang yang peringkat juniornya berada jauh di atasnya.

SANTANDER (SUARABARU.ID)-Penampilan gemilang pebulutangkis tunggal putra Indonesia Prahdiska Bagas Shujiwo di babak 64 besar Kejuaraan Dunia 2022 mengantarkannya meraih kemenangan atas Daigo Tanioka asal Jepang yang peringkat juniornya berada jauh di atasnya. Bagas saat ini menempati peringkat 298 dunia sementara Daigo di peringkat 58.

Dalam laga yang berlangsung di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol hari Selasa (25/10), Bagas menang lewat pertarungan panjang tiga gim 21-18, 16-21, 21-17. Tampil berani menjadi kunci kemenangan Bagas di laga kali ini.

“Di gim pertama saya bermain sudah enak dan percaya diri jadi saya bisa mengontrol permainan dengan baik. Di gim kedua saya merasakan tegang di otot kaki saya, seperti ketarik, mainnya jadi ragu-ragu dan kurang yakin apalagi saat mau ambil bola depan,” kata Bagas usai pertandingan.

“Di gim ketiga saya coba lebih yakin lagi, main berani dan siap capek. Ngadu kuat saja karena saya lihat kondisi lawan juga sudah menurun dan mulai terpincang-pincang. Mungkin ada cedera. Jadi saya fokus pada permainan saya dengan tidak banyak memberikan dia serangan,” lanjut Bagas.

Bagas tidak memungkiri, kemenangannya di babak 128 besar hari Senin (24/10) kemarin membuatnya tambah percaya diri. Saat itu, Bagas menang dengan skor teak 21-4, 21-0 atas wakil Tahiti Kaihei Teiefitu.

“Kemenangan kemarin memang membuat saya lebih yakin saat masuk lapangan, lebih percaya diri. Mungkin bukan karena skornya tapi lebih pertandingan pertama sudah dilewati jadi tegangnya agak berkurang,” ungkap Bagas.

Di babak 32 besar, Bagas sebenarnya diprediksi akan bertemu dengan rekan senegara Alwi Farhan. Namun nasib berkata lain, Alwi yang menempati unggulan kedua harus mengakui keunggulan pebulutangkis Thailand Panitchaphon Teeraratsakul dengan skor 17-21, 16-21.

Pelatih tunggal putra Harry Hartono menyampaikan faktor kekalahan Alwi yang cukup mengejutkan itu.

“Alwi sebenarnya dalam kondisi yang baik, otot tertarik saat di beregu lalu sudah tidak sakit. Hanya tadi ia bermain dengan keadaan tertekan. Lawannya bermain lebih menekan dan powernya unggul,” jelas Harry.

“Selain itu, Kalau saya melihat, anak-anak ini semangatnya terlalu luar biasa tapi malah jadi bumerang ke diri sendiri. Karena semangatnya berlebih jadi di lapangan kurang tenang, maunya bermain cepat akhirnya jadi terburu-buru. Self control nya masih harus dibenahi,” tambah Harry.

Harry mengatakan, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga untuk Alwi ke depan. Ia yakin Alwi akan bangkit dengan lebih baik.

“Ini menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk Alwi. Tampil di event sebesar Kejuaraan Dunia Junior ini dia harus siap secara mental dan pikiran,” tutur Harry.

“Ke depan saya yakin Alwi akan bangkit dengan lebih baik. Ini menjadi bekal untuknya tampil di Kejuaraan Dunia Junior tahun depan,” yakin Harry.

Alwi memang masih memiliki kesempatan satu kali lagi untuk tampil di Kejuaraan Dunia Junior tahun depan. Saat ini, penggemar Anthony Sinisuka Ginting itu baru berusia 17 tahun.

Muhaimin