blank
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Keling bersama anak didiknya.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Terobosan baru dilakukan sekolah SMP Muhammadiyah Keling, Kabupaten Jepara. Dengan tema menjaga kebersihan lingkungan mereka menerapkan program dengan semboyan “Gaya Hidup Berkelanjutan, Sampahku Tanggung Jawabku”.

blank
Pelatihan pembuatan ecobrick, pemanfaatan limbah sampah.

Program baru yang diterapkan di awal pembelajaran semester ganjil ini sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Fase D. Salah satu tujuannya adalah membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia.

Menurut Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Keling, Nur Hidayah, hal ini dapat Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui keragaman budaya Indonesia, menambah dan memperkaya pengetahuan melalui eksperiental learning, Menumbuhkan sikap mandiri dan berfikir kreatif serta tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Lebih lanjut Nurhidayah mengatakan hal ini mengajarkan peserta didik untuk berinteraksi secara langsung pada lingkungan, alat dan bahan sebagai sumber belajar.

“Kita mengajak peserta didik peduli terhadap lingkungan sekitar dengan kegiatan 3 R ( Reuse, Reduce dan Recyle) yang penuh kreatifitas dalam mengelola sampah yang ada dilingkungan sekolah”, terang Nurhidayah.

“Program ini juga memberi pembelajaran langsung kepada peserta didik  tentang  gaya hidup bersih dan sehat serta mendorong peserta didik mampu menginisiasi teman terdekat di sekolah dan dilingkungan tempat tinggalnya”, lanjutnya.

Program P5 ini berlaku tanggal 10 Oktober 2022  sampai dengan 29 Oktober 2022 harus segera terselesaikan  dengan praktik pembuatan eco brick. Melanjutkan program kedua dengan hasil pengolahan  bahan makanan, yang  sebelumnya dilaksanakan kunjungan siswa ke bank sampah serta sosialiasasi pemilahan sampah dan praktik pembuatan sabun dari minyak jelantah.

“Mari kita selalu kondisikan kelas Vll dengan pengawasan mentor dan tim kreatifator juga pemotivator dari semua guru  yang ada dan yang terlibat lansung maupun tidak langsung  di dalam kegiatan belajar dan mengajar ( KBM) di sekolah”, pungkas Nurhidayah.

ua/Kusnitah