WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pria berinisial SBU (25), menjerit-jerit dan terus mengerang kesakitan. Sebab, tiga jari tangan warga Dusun Banaran, Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri ini, kejepit mesin giling.
Kejadiannya berlangsung Rabu (12/10) Pukul 10.30, saat dia bertugas membersihkan mesin giling bumbu dapur di salah sebuah rumah makan tempat dia bekerja. Karena lupa mematikan tombol power-nya, tiga jari tangannya kejepit putaran mesin giling.
Mengetahui kejadian tersebut, rekan-rekannya segera mematikan aliran listrik dan putaran mesin giling pun berhenti. Tapi tiga jari tangan kanan SBU sulit dibebaskan dari jepitan. Dicoba untuk ditarik, korban menjerit-jerit karena sakit.
Dalam suasana panik, pemilik rumah makan akhirnya meminta bantuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, untuk memberikan pertolongan membebaskan jari tangan tersebut dari jepitan mesin giling.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan, begitu mendapat kontak permintaan bantuan, segera dikirim personel piket Regu IV Pimpinan Sriyanto Kembo ke lokasi. Yakni ke rumah makan tempat SBU bekerja, di Lingkungan Donoharjo, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Anestesi
Penanganan darurat segera dilakukan dalam suasana yang menegangkan. Yaitu dengan cara memotong komponen mesin dari dudukannya. Karena terus mengerang kesakitan, SBU bersama komponen mesin giling yang menjepit jarinya diangkut ke rumah sakit.
Harapannya, segera mendapatkan tindakan medis anestesi atau pembiusan, sebagai upaya memblokir sinyal saraf pusat rasa sakit, agar upaya membebaskan jari tangan yang terjepit mesin giling dapat dituntaskan.
Menjelang sore, tindakan pemberian anestesi diberikan oleh petugas medis rumah sakit. Akhirnya, tiga jari tangan SBU yang kejepit komponen mesin giling pun, dapat dibebaskan tanpa harus memotong lagi bagian mesin yang menjepitnya.
Tindakan medis anestesi untuk menghilangkan rasa sakit seperti ini, pernah dilakukan beberapa waktu lalu, saat Damkar Wonogiri diminta mencopot sejumlah cincin yang manjing (sulit dilepas) di jari tangan seseorang.
Jari-jari tangan yang dipasangi bermacam cincin batu akik azimat tersebut, menjadi bengkak dan ngoreng atau mengalami luka karena inpeksi.
Bambang Pur