blank
SPBU Bacin Kudus. Foto:dok

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kenaikan harga BBM membuat inflasi di Kabupaten Kudus melonjak. Pada bulan September 2022, tingkat inflasi Kudustercatat sebesar 1,65 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional pada bulan yang sama sebesar 1,17 persen. Bahkan tingkat inflasi Kudus merupakan yang tertinggi di Jateng sekaligus memecahkan rekor tingkat inflasi Kudus dalam tiga tahun terakhir.

“Tingkat inflasi di Kudus pada bulan September 2022 juga lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi di Jateng yang tercatat 1,19 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa, Rabu (5/10).

Ia mengungkapkan penyebab terjadinya inflasi, salah satunya karena adanya penyesuaian harga jual bahan bakar minyak (BBM).

Sementara masyarakat Kabupaten Kudus, imbuh dia, merupakan pemakai bukan sebagai produsen, sehingga hampir semua kebutuhan pokok masyarakatnya dipenuhi dari daerah lain. Sedangkan barang yang diproduksi dari Kudus diekspor ke luar negeri.

Bahkan, imbuh dia, inflasi bulan September 2022 juga tertinggi selama tiga tahun terakhir di Kabupaten Kudus. Sedangkan tingkat inflasi agak tinggi terjadi pada bulan April 2021 menjelang Lebaran sebesar 1,27 persen.

Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi dan deflasi terbesar gabungan enam kota di Jateng pada bulan September 2022, meliputi bensin, beras, pemeliharaan, solar, dan pasir. Sedangkan andil deflasi mulai dari bawang merah, emas perhiasan, bayam, tomat, dan susu bubuk.

Dari lima komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi bensin sebesar 1,27 persen, diikuti beras 0,13 persen, pemeliharaan 0,0039 persen, solar 0,037 persen dan pasir sebesar 0,028 persen.

Ia mengingatkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga semua komoditas, mengingat pada bulan September 2022 tercatat ada beberapa komoditas yang harganya justru turun sehingga memberikan andil deflasi seperti bawang merah, emas perhiasan, bayam, tomat, dan susu bubuk.

Dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan inflasi, Pemerintah Pusat juga menyalurkan bantuan sosial mulai dari bantuan langsung tunai (BLT), subsidi transportasi komoditas pokok masyarakat, hingga subsidi pembelian bahan baku untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga acuan pada bulan Agustus dan September 2022,” ujarnya

Ali Bustomi