blank
AMBROL - Jembatan Jagung di Desa Jagung, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan yang pondasinya ambrol. (foto: humas)

KAJEN (SUARABARU.ID) – Jembatan Jagung di Desa Jagung, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan yang pondasinya ambrol akan segera diperbaiki. Demikian dinyatakan Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, saat meninjau jembatan bersama pihak Dinas PU Bina Marga dan Ciptakarya Provinsi Jawa Tengah serta Kepolisian Resort Pekalongan, awal pekan ini.

“Hasil checking bersama-sama secara teknis, berkaitan dengan pondasi sisi timur Jembatan Jagung yang ambrol, akan segera kita perbaiki. Untuk penanganan terkait pondasinya, butuh waktu sekitar 1 bulan. Secara keseluruhan perbaikan jembatan memakan waktu sekitar 3 bulan,” tutur Sekda Yulian Akbar.

Perbaikan bahkan sudah dimulai Minggu (2/10) dengan mendatangkan alat berat. “Pondasi jembatan kita bangun kembali. Pekerjaan memakan waktu sekitar 3 bulan dan ini harus ada koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana dan dinas teknis, karena terkait dengan Bendung Gembiro yang baru saja kita buka dan pengairan lahan pertanian,” ujar Sekda.

Kondisi jembatan, lanjut Sekda, berbahaya untuk dilalui, oleh karena itu jembatan ditutup dan lalu lintas dialihkan melalui jalur alernatif. “Lalu lintas ditutup total baik untuk kendaraan besar maupun kecil, bahkan pejalan kaki. Karena jembatan berbahaya jika dilalui,” jelas Sekda.

Pemkab Pekalongan, kata dia, sudah pernah mengusulkan pembangunan jembatan yang baru pada tahun 2020. “Karena setelah itu terdampak refocussing anggaran akibat Pandemi Covid-19. Harapan kami, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat merealisasikan usulan yang kami sampaikan pada Tahun 2023,” harapnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Ali Huda didampingi Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pekalongan, Sumantoro, menyatakan, akan menindaklanjuti sesegera mungkin berkaitan dengan ambrolnya pondasi Jembatan Jagung.

“Jembatan merupakan kewenangan Provinsi Jawa Tengah. Mudah-mudahan pada satu bulan pertama, kami dapat menyelesaikan konstruksi bawah jembatan,” tutur Ali Huda.

Menurut Ali, penyebab ambrolnya jembatan bisa karena pembukaan Bendung Gembiro pada Sabtu (1/10) siang. “Bisa jadi berkaitan dengan pembukaan bendung. Kami menerima laporan kejadian ambrolnya pondasi Jembatan Jagung pada tanggal 1 Oktober 2022 pukul 18.30,” ujarnya.

Dikatakannya, jembatan dibangun sejak sekitar tahun 1970-an. Namun demikian, pemeliharaan rutin tetap dilakukan. Lebih lanjut dikatakannya, ada rencana penggandaan jembatan yang akan diusulkan untuk direalisasikan tahun 2023.

Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria didampingi Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Fitriyanto, mengatakan, pihanya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan kegiatan pengalihan arus lalu lintas menyusul ambrolnya pondasi Jembatan Jagung. Arus lalu lintas dari Kesesi menuju Kajen dialihkan melalui Tugu Nol Kajen – Simpang Terminal Kajen – Desa Pekiringan Alit (Kecamatan Kajen) – Kwasen (Kecamatan Kesesi) – Wonorejo – Simpang Kaibahan Ponolawen (Kesesi).

“Begitu pula sebaliknya. Sinergi dengan Dishub, sudah dipasang rambu-rambu petunjuk, rambu-rambu arus serta peralatan perlengkapan infrastruktur jalan yang sudah kita survei memadai untuk kendaraan diatas 2 ton 2 sumbu bisa melewati jalur alternatif,” terang kapolres.

Dikatakannya, masyarakat pengguna jalan sudah diberikan sosialisasi. Menurutnya, memang butuh waktu yang agak panjang dan lebih memakan waktu. “Memang harus memutar terlebih dahulu, masyarakat harap bersabar, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus berupaya agar jalan dapat diakses kembali.

Sementara itu, kendaraan berat yang akan menuju Kesesi maupun Kajen, lanjtnya, dialihkan melewati Sragi – Bojong. “Para pengguna jalan kami mohon untuk mematuhi rambu-rambu petunjuk yang sudah dipasang,” ujar kapolres.

Nur Muktiadi