“Ada 268 destinasi wisata yang bisa dikunjungi di sini. Selain itu, juga ada 74 desa wisata yang terus berkembang. Kita mengharapkan kerja sama semua pihak, untuk mengangkat potensi wisata ini, untuk kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Hadir dalam pembukaan tersebut, Kabid Pemasaran Disporapar Jateng Setyo Irawan, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Heru Subroto.
Heru Subroto mengatakan, Gedongsongo Travel Mart, diharapkan menarik kembali minat wisatawan untuk menjelajahi desitinasin wisata di Kabupaten Semarang. “Dua tahun terakhir ini, jumlah wisatawan yang berkunjung terus menurun karena pandemi Covid-19. Ajang pertemuan pelaku usaha pariwisata ini, diharapkan dapat menjadi terobosan pemasaran pariwisata yang efektif,” tandasnya.
Mengenai kunjungan wisatawan, Heru Subroto menyebut, sebelum pandemi covid-19, pada 2019, jumlah wisatawan tercatat 3.510.280 orang. Dua tahun berikutnya terus menurun, hingga mencapai angka 1.451.887 orang.
208 Buyers dan 80 Sellers
“Travel Mart kali ini mempertemukan pelaku biro perjalanan, pengelola acara pariwisata se-Jawa Bali, dengan penyedia jasa dan produk pariwisata dari Kabupaten Semarang. Sehingga, mereka bisa saling bertukar informasi dan promosi usaha serta produknya,” terangnya lagi.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparta Prasetyo Giri Nugroho menambahkan, Gedongsongo Travel Mart dilaksanakan selama dua hari, yakni 27-28 September 2022. Dikatakannya, 80-an penyedia jasa pariwisata (seller) dan 208 pengusaha biro perjalanan se-Jawa Bali (buyer) yang meramaikan G9TM III. ”Kami menargetkan transaksi pariwisata Rp 12 miliar dalam ajang ini,” katanya.
Ketua Panitia G9TM Dewi Listyawati menjelaskan, event ini juga diramaikan Pasar Oleh-oleh produk UMKM Kabupaten Semarang dan produk luar Kabupaten Semarang. Pameran kuliner tersebut, kata Dewi, bertujuan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk menjual produknya, berpromosi dan meluaskan jaringan.
wied