BREBES (SUARABARU.ID) – Guna meningkatkan mutu produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), puluhan pelaku IKM di Kabupaten Brebes, dilatih pengembangan Komoditas Industri Agro. Mereka dilatih tentang industri olahan makanan dan minuman di Aula Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Brebes, Kamis (22/09/2022). Melalui pelatihan tersebut, diharapkan kapasitas Sumber Daya para pelaku IKM semakin meningkat pula.
Tim Inopak Institute Alfin NF Mufreni SE MT MDS mengatakan, olahan pangan yang diproduksi IKM di Kabupaten Brebes sudah cukup bagus. Baik dari segi cita rasa, maupun kemasan, namun mereka masih perlu membuka diri. Dalam artian, membuka wawasan dengan cara memanfaatkan segala hal yang positif sehingga mampu menembus langsung ke konsumen dengan memaksimalkan, produk, citarasa, kemasan dan penggunaan teknologi untuk pemasaran.
“Kita perlu melakukan diskusi lebih mendalam untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi IKM,” kata Alfin.
Pelaku IKM harus memiliki strategi dan langkah nyata bagaimana mencipkan inovasi produk, kualitas produk, perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP). Di samping itu, bagaimana melakukan pemasaran online dan offline.
Pelatihan yang diikuti 25 peserta berlangsung selama tiga sesi, pada periode September, Oktober dan November 2022. Tiap sesi dilaksanakan dengan metode on class dan off class.
Pemateri antara lain berasal dari Tim Inopak Institute Alfin NF Mufreni SE MT MDS yang menyampaikan materi tentang Pengembangan Potensi Olahan Pangan Lokal dan Re Orientasi Produk untuk Meningkatkan Nilai Jual. Condro Wibowo STp MSc Phd menyampaikan materi Inovasi Proses Pengolahan Pangan untuk menghasilkan Produk Pangan Berkualitas dan Rani Nurwati SE MM yang menyampaikan materi Branding dan Visualisasi Produk Guna Menentukan Segmentasi Pasar.
Pendamping IKM Brebes yang juga Pejabat Fungsional Penyuluh Perindag Ahli Muda Dinperinaker Brebes Gilang mendorong agar pelaku IKM makin percaya diri dengan produk yang dihasilkannya. Untuk itu, para pelaku IKM agar membuka jaringan dan menyesuaikan pola pemasarannya dengan perilaku konsumen yang semakin ingin dilayani dengan kenyamanan. Tidak hanya kemudahan dan kualitas yang dimiliki, namun juga dari produk yang ditawarkan.
Selain pemaparan materi, Tim Inopak, Tim Disperindag Provinsi Jawa Tengah dan Penyuluh Dinperindag melakukan kunjungan ke masing-masing IKM peserta pelatihan. Dengan tujuan untuk mengetahui kondisi real di tempat produksi sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan apa saja yang harus dilakukan oleh para pelaku IKM.
Sutrisno