blank
Kondisi.Puskesmas Sidorekso yang rusak bakal segera diperbaiki. Foto:dok

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus memastikan rehab gedung Puskesmas Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, segera diperbaiki tahun ini. Rehab Puskesmas tersebut digunakan dengan menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

“Tahun ini segera direhab. Proses lelang sudah dilaksanakan dan sudah penandatanganan kontrak. Dalam waktu dekat pekerjaan teknis segera dilaksanakan,”ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kudus, dr Andini Aridewi, Jumat (16/9).

Alokasi anggaran DBHCHT yang dikucurkan untuk rehab Puskesmas Sidorekso mencapai Rp 2,2 miliar. Rehab ini merupakan bagian dari program rehab sejumlah Puskesmas di Kudus tahun ini.

Penggunaan anggaran tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 215 tahun 2021. Dalam regulasi tersebut, alokasi DBHCHT diantaranya dipergunakan untuk bidang kesehatan

Sejauh ini, kondisi Puskesmas Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu memang cukup memprihatinkan. Bagian plafon di pelayanan kesehatan itu tampak mengalami kerusakan. Kerusakan bahkan mencapai 70 persen.

Dari pengamatan di lapangan, plafon di puskesmas itu tampak ambrol.Di sejumlah titik hanya terlihat rangka penahan plafon yang tersisa.

Sehingga bagian gentingnya bisa langsung terlihat dari bawah. Untuk bagian plafon yang lain juga terlihat telah berjamur seperti seringkali terkena air hujan sehingga cukup rawan ambrol.

blank
Bupati Kudus HM Hartopo. Foto:dok/Ali Bustomi

Didik Purwanto Kasubag Tata Usaha Puskesmas Sidorekso mengatakan, kejadian ambrolnya plafon itu sebenarnya telah lama.

Kondisi tersebut tentu cukup mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Terlebih saat musim penghujan di mana sering menyebabkan bocor sehingga membuat lantai menjadi licin.

Terpisah, Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan program rehabilitasi Puskesmas merupakan salah satu program pemanfaatan DBHCHT di bidang kesehatan.

Melalui kegiatan tersebut, bupati ingin agar infrastruktur kesehatan di Kudus menjadi lebih baik sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

“Dengan infrastruktur yang baik, diharapkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih maksimal,”ujar Hartopo.

Hartopo menyebutkan, pada APBD 2022, Pemkab melaksanakan rehabilitasi lima puskesmas dan satu puskesmas pembantu yang nilainya mencapai Rp 8,9 miliar.

Adapun enam paket lokasi rehabilitasi itu terdiri dari Puskesmas Jati dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,03 miliar, Puskesmas Mejobo Rp 1,2 miliar, Puskesmas Rejosari Rp 1,348 miliar, Puskesmas Rendeng Rp 1,61 miliar, Puskesmas Sidorekso Rp 2,4 miliar dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Rahtawu Rp 356 juta.

Ali Bustomi