blank
Ir Asnun Parwanti MT (kanan) menerima hasil ujian terbuka dari Dekan Fakultas Teknik

SUARABARU.ID Ir Asnun Parwanti MT berhasil meraih gelar doktor dari Program Doktor Teknik Sipil Unissula. Ia mempresentasikan disertasinya yang berjudul model bendung barrier plastik untuk penanganan darurat banjir dan pengaturan aliran pada sidang ujian terbuka doktor di Unissula (29/8).

Ia menyatakan jebolnya bendung irigasi yang disebabkan oleh banjir menjadi permasalahan umum di Indonesia. Untuk mengatasinya diperlukan bendung darurat. Selama ini metode yang digunakan antara lain menggunakan karung pasir (sandback), kayu dan bambu. Namun ketiganya memiliki berbagai kekurangan.

Karung pasir mudah robek karena tekanan air dan cuaca. Sedangkan kayu dan bambu semakin sulit didapatkan karena kekurangan lahan akibat pertambahan penduduk. Untuk mengatasinya ia membuat bendung barrier plastik.

Ia mendesain bendung palstiknya supaya mudah dibongkar pasang kembali. Bisa disimpan dan bisa digunakan lagi ketika dibutuhkan. Relatif lebih tahan panas dan tahan air. Lebih efisien dan praktis. Bak barrier pastiknya dapat disusun vertikal dan horizontal.

“Bendung barrier platik sebagai penanganan darurat banjir dan pengatur aliran dapat dijadikan sebagai rujukan untuk bendung multiguna. Dapat diwujudkan secara swadaya oleh masyarakat maupun sebagai pengadaan tanggap bencana oleh Pemerintah. Bendung tersebut memiliki keunggulan karena mudah disimpan, unitnya dapat dibongkar pasang, serta mudah merakitnya,” ungkap dosen Universitas Darul Ulum Jombang tersebut.

Selanjutnya ia merekomendasikan model bendung bentuk L yang diisi pasir dan air dapat diterapkan disemua varian tumpuan berdasarkan kekasaran dinding/ landasan. Bendung plastik yang kuat terhadap cuaca, matahari, tidak mudah robek maka disarankan menggunakan bahan plastik HDPE. Dengan specific gravity 0,93- 0,96 dan prosesing temperature rate 200-280C atau 392-536 f.

Lulusan ke delapan di Program Doktor Teknik Sipil Unissula di uji oleh tujuh penguji internal dan ekternal. Mereka adalah Ir Rachmad Mudiyono ST MT PhD, Prof Dr Ir Selamet Imam Wahyudi DEA, Prof Dr Antonius MT, Prof Ir Pratikso MST PhD, Ir Moh Faiqun Niam MT PhD, Dr Henny Pratiwi Adi ST MT, dan Prof Dr Moh Mukhlisin MT.