blank
Pelajar melihat pameran lukis karya anak di Sekretariat Dewan Kesenian Daerah Kebumen Jalan Pramuka, Kamis 25/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen selama 10 hari (18-28/8) ini menggelar Pameran Lukisan Karya Anak, di Sekretariat Jalan Pramuka.

Pameran ini tergolong menarik karena menampilkan lukisankarya anak-anak di Kebumen yang telah meraih juara di berbagai ajang. Uniknya, para pelukis profesional dan senior pun ikut meramaikan dengan menggelar sejumlah karya lukisnya.

Dengan kata lain pameran ini kolaborasi karya lukis anak, difabel dan orang dewasa yang pertama di Kebumen. Pameran lukisan karya anak ini merupakan inisiatif Divisi Seni Rupa DKD Kebumen. Ketua Panitia Muhammad Taslim menyatakan, pameran lukis ini akan menjadi agenda tahunan.

blank
Lukisan karya anak yang pernah juara menghiasi ruang pameran Dewan Kesenian Daerah Kebumen, Kamis 25/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Ketua DKD Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo,saat ditemui Kamis (25/8), menuturkan, pameran lukis karya anak ini bertujuan memberi wadah bagi bakat dan kreativitas anak-anak yang hobi melukis dan juara melukis.

Sekaligus mendorong anak serta pelajar sebagai generasi muda termotivasi berkarya setelah terinsiprasi melihat pameran lukisan yang terpajang.

”Kami selama ini sering menjumpai karya lukis anak setelah juara hanya disimpan di gudang. Nah DKD terpanggil untuk memberi wadah anak-anak berkarya dan yang telah juara itu kita pamerkan, didukung lukisan para senior,”jelas Ki Pekik.

Dukungan Karya Pelukis Senior

Sedangkan lukisan pendukung pada pameran karya anak ini yakni karya Dora, peluksi difabel asal Kelurahan Tamanwinangun. Lukisan karya Dora ini memiliki ciri khas, yakni gaya dan corak lukisannya mempunyai karakter atau goresan yang kuat.

blank
Ketua Dewan Kesenian Daerah Kebumen Ki Pekik Sat Siswonirmolo memandu pelajar di ruang pameran lukis Kamis 25/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

“Ada dua difabel karyanya kita pajang. Ini guna memberi motivasi kepada anak-anak muda agar mereka menghargai dan mengapresiasi karya difabel, dan selanjutnya terpacu melukis atau berkarya,”imbuh Ki Pekik.

Sedangkan pelukis senior yang ikut pameran antara lain Suryanto, pelukis berkarakter kuat dengan ciri khas lukisan wanita Bali. Lukisan Suryanto lebih eksotik karena karya lukisnya sengaja dibuat tidak pernah selesai guna membedakan dengan potret.

Karya lainnya dari Ki Mujiono yang juga aktivis DKD serta R Abbas Jasa Gombong dengan ciri pelukis lumpur dan akrilik. Ada juga karya Muhammad Taslim dengan nuansa lukisan kaligrafi. Selain itu ada lukisan karya Gunawan.

Pekik berharap melalui pemeran lukis karya anak kolaborasi dengan karya difabel dan pelukis senior bisa melahirkan bibit pelukis dan perupa generasi muda. Sekaligus sebagai mimpi dan obsesi mendorong seni ke ranah industri kreatif.

Mengingat, Kebumen pernah melahirkan seniman patung dan lukis Tan Giok Twan alias Teguh Twan serta pelukis bulu Firdaus Alamhudi. Bahkan pelukis kartun “Mat Karyo” Bambang Sugeng SH, serta pencipta serial komik silat Panji Tengkorak, Hans Jaladara (Liem Tjong Han), juga dari Kebumen.

Komper Wardopo.