blank
Plt Direktur RSUD Kudus dr Abdul Hakam dan PPKOM dr Mustiko Wibowo meninjau pelaksanaan gedung IBS. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Meski mendapat banyak sorotan, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus tetap melaksanakan proyek pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral.

Pekerjaan konstruksi saat ini sudah dimulai dengan menempati eks lahan parkir seluas 50 x 25 meter yang sebelah utara gedung Cempaka.

Pejabat Pembuat Komitmen proyek IBS RSUD Kudus, Mustiko Wibowo mengatakan berdasarkan Surat Perintah Kerja, proyek gedung IBS dimulai sejak 26 Juli 2022 dan akan berakhir pada 27 Desember 2022. Pekerjaan dilaksanakan secara KSO oleh PT Duta Mas Indah dan PT Sembilan Sembilan Cahaya

“Saat ini sudah mulai pemasangan tiang pancang, serta pekerjaan awal lainnya. Untuk tiang pancang, dari total 254 titik, saat ini sudah terpasang 31 dan mungkin bisa bertambah lagi,”kata Mustiko, Selasa (23/8).

Mustiko mengatakan, berdasarkan evaluasi mingguan, selama empat pekan dilaksanakan, progres pekerjaan sudah mencapai 0,6 persen. Menurutnya, progres tersebut melebihi target yakni sebesar 0,5 persen.

“Saat ini pekerjaan bahkan sudah melebihi target. Tentang progress yang masih kecil, karena memang ini tahap awal. Semakin lama kurva progress tentu akan naik,”paparnya.

Menurut Mustiko, dalam pekerjaan ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak Inspektorat untuk melakukan pengawasan secara terus menerus.

Begitu juga dengan pelaksana Manajemen Konstruksi (MK), juga harus melakukan pengawasan agar kualitas, serta waktu pekerjaan sesuai dengan rencana yang ada.

“Semuanya kami awasi dengan ketat. Termasuk jenis dan spesifikasi bahan baku, juga dicek saat baru didatangkan apakah sesuai spesifikasi atau tidak,”tukasnya.

Mustiko menambahkan, dalam pelaksanaan pekerjaan, rekanan juga diwajibkan memperhatikan kenyamanan pasien. Penyiraman berkala dilakukan agar pekerjaan tidak menimbulkan debu.

Selain itu, pemasangan tiang pancang juga dilakukan secara hidrolis agar tidak menimbulkan kebisingan yang bisa mengganggu pasien.

Nilai Anggaran Membengkak

Sementara, terkait spesifikasi gedung, menurut Mustiko, sesuai perencanaan proyek gedung IBS akan dibangun setinggi 3 lantai. Hanya saja, struktur pondasi dibangun dengan spesifikasi gedung 7 lantai.

“Ini dengan harapan pada tahun anggaran berikutnya kami bisa melanjutkan proses pembangunan,”tandasnya.

Selain itu, gedung IBS baru tersebut nanti akan menggunakan teknologi Modular Operating Theater (MOT) yang dilengkapi pula dengan teknologi Mechanical Electrical Plumbing (MEP).

Kedua teknologi tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur Peraturan Menteri Kesehatan.

Dengan spesifikasi tersebut, kata Mustiko, menbuat anggaran proyek IBS tahun ini melonjak sekitar dua kali lipat dari alokasi anggaran yang sempat direncanakan pada tahun 2021 yang berakhir gagal lelang.

Tahun 2021 silam, anggaran gedung IBS yang gagal terealidasi hanya berjumlah Rp 29 miliar. Sementara tahun ini anggaran meningkat menjadi Rp 59 miliar dengan nilai kontrak Rp 56 miliar.

“Jadi meski sama-sama tiga lantai, tapi pada pembangunan tahun ini ada spesifikasi MOT hingga MEP yang membuat anggaran meningkat. Selain iti, ada komponen kenaikan harga bahan baku yang juga diperhitungkan untuk membuat HPS,”paparnya.

Sementara, Konsultan Manajamen Konstruksi dari PT Aresta, Suhartotok mengatakan, dalam proses pembangunan IBS ini pihaknya terus melakukan pengawasan.

Dengan waktu pekerjaan yang sedikit, pihaknya akan memastikan bangunan yang dihasilkan tetap memenuhi kualitas yang ditentukan dalam spesifikasi.

“Selain bahan baku, kami juga tetap akan mengecek kualitas beton serta kualitas hasil pekerjaan lainnya,”tandasnya.

Suhartotok juga mengatakan, pihaknya yakin rekanan pelaksana memiliki strategi khusus agar pelaksanaan pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Berdasarkan simulasi, agar pekerjaan bisa selesai sesuai kontrak, setiap hari pelaksana harus melakukan lembur sampai pukul 22.00 WIB.

Sementara, Plt Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Hakam menegaskan proyek gedung IBS ini dilakukan demi meningkatkan kualitas layanan RSUD.

Sebab, gedung IBS ini akan menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk menggantikan gedung IBS lama.

“Senoga gedung IBS baru ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat,”tukasnya.

Ali Bustomi