blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mencanangkan desa cinta statistik dan desa wisata cinta statisktik di Ruang Teater Disarpus Kebumen Senin 23/8.(Foto:SB/Dinas Kominfo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meresmikan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) da(Desa Wisata Cinta Statistik (Dewi Cantik ) yang merupakan program Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen.

Pencanangan dua program tersebut dilaksanakan di ruang teater Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kebumen, Selasa (23/8/2022), dihadiri Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Sekda Ahmad Ujang Sugiono serta sejumlah pimpinan OPD dan para camat.

Bupati menyambut baik peluncuran dua program dari BPS ini, Desa Cantik merupakan Program percepatan (quick wins) implementasi pembinaan statistik sektoral oleh BPS yang berfokus kepada desa, melalui standardisasi pengelolaan data statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan data.

“Dengan desa cantik ini semua data yang menyangkut desa dan masyarakat nantinya bisa terintegrasi. Misalnga, menyangkut data kependudukan itu bisa terintegrasi melalui satu pintu tidak pencar-pencar. Ini nantinya sangat memudahkan pemerintah untuk mengetahui kondisi masyarakatnya,”ujar Arif Sugiyanto.

blank
Bupati Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama jajaran BPS mencanangkan desa cinta statsitik di Ruang Taeter Disarpus, Senin 23/8.(Foto:SB/Dinas Kominfo)

Pada tahun 2022 ini, program pembinaan Desa Cantik dapat dilaksanakan di Kabupaten Kebumen dengan memilih Desa Petanahan Kecamatan Petanahan dan Desa Karangduwur Kecamatan Ayah sebagai percontohan. Desa Karangduwur Ayah tepatnya Wisata Menganti juga ditetapkan sebagai Desa Wisata Cinta Statistik.

“Jadi ini secara khusus tujuannya untuk meningkatkan kapasitas desa atau kelurahan dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki desa dalam rangka mengentaskan kemiskinan, melalui pengelolaan data yang lebih akurat,”tandas Bupati.

Sementara itu, Kepala BPS Kebumen Kus Haryono menambahkan dengan Desa Cantik pihaknya ingin menjadikan desa sebagai subjek bukan objek. Harapannya desa bisa lebih mandiri dan mampu mengembangkan SDM dalam pengelolaan data yang lebih aman, mudah, dan akurat.

Menurut Kus Haryono, dengan program tersebut BPS ingin membentuk agen-agen statistik pada level desa atau kelurahan, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Di antaranya, keberadaan komputer atau internet di kantor desa atau kelurahan serta memiliki potensi wisata atau potensi produk unggulan.

Lebih lanjut, ke depan desa bisa mengelola dan menyajikan data sesuai dengan potensi desanya.”Harapan kita semua dari pencanangan (Desa Cantik) ini kedepannya semua program pembangunan desa berbasis data sehingga perencanaan pembangunan desa akan tepat sasaran,”imbuh Kus Haryono.

Komper Wardopo