blank
Ilustrasi, lukisab cat minyak Masruri. Foto: Dok Masruri

blankTEMAN saya, pemerhati masalah harimau pernah membaca koran Kedaulatan Rakyat tahun 1985 tentang Lurah di Kulonprogo yang memelihara harimau loreng. Tahun 2003, berbekal artikel itu, dia telusuri alamatnya namun Mbah Lurah sudah meninggal.

Tetapi beruntung, putra pertama Mbah Lurah bisa ditemui. Putra Mbah Lurah itu cerita tentang kemampuan ayahnya memanggil harimau loreng. Terakhir, sebulan sebelum  meninggal, saat memanggil yang datang 11 ekor harimau loreng dan satu ekor jenis tutul.

Harimau liar itu bisa jinak dengan manusia, tapi ada syarat dan ketentuan khusus berlaku. Jika disimpulkan macan yang dianggap sebagai makhluk gaib itu aslinya macan sungguhan?

Bahkan pihak LIPI, kata Putra Mbah Lurah, itu sempat mendatangi untuk titip kamera dan senapan bius, kamera buat memotret dan senapan bius untuk nanti diambil darahnya.

Baca juga Keajaiban Doa dan Ilmu Yakin

Selama enam bulan, kamera dan senapan bius itu ada di rumah Mbah Lurah, semua harimau loreng yang dipanggil  tidak ada yang datang. Namun setelah kamera dan senapan bius dikembalikan ke pihak LIPI, begitu “dipanggil” harimaunya pada berdatangan.

Ini berdasar kisah Putra pertama Mbah Lurah. Bahkan diterangkan, kalau di meja besar balai desa itu banyak bekas cakaran harimaunya. Sayangnya waktu itu belum ada pihak yang meneliti apakah itu bekas cakaran satwa asli atau dari benda lain yang dikait-kaitkan dengan harimau.

Makhluk Gaibkah?

Jika hewan itu termasuk makhluk gaib, tentunya yang melihat hanya seorang saja. Oleh warga disebutkan, saat pergi berubah seperti asap, atau seperti sosok wujudnya, namun tidak ada bekas jejak kaki atau goresan di tanah. Sedangkan hewan asli, bisa terlihat banyak orang dan meninggalkan jejak tapak kaki, garutan dll.