blank
Lukisan cat minyak Masruri. Foto: Dok Masruri

Dan menghilangnya setelah masuk semak, atau “terbang” atau meloncat masuk semak. Pemilik ilmu harimau dalam kesehariannya tidak berbeda dengan harimau, bahkan sosoknya juga ditakuti sebagaimana naluri manusia saat menjumpai harimau.

Pada awalnya, siluman harimau itu ilmu yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan harimau nyata. Ilmu itu  berasal dari Sumatra dan turun-temurun ke generasi berikutnya.

Raja-raja pada zaman dahulu di Sumatra terutama suku Melayu, Minang dan suku Rejang banyak yang memiliki ilmu harimau secara turun-temurun. Di Jawa Barat, suku Sunda juga memiliki kepercayaan, Prabu Siliwangi memiliki ilmu siluman harimau.

Selain secara alami, ilmu ini juga diterapkan dengan cara memberi bubuk tulang, gigi, atau darah harimau untuk ditelan bayi saat baru dilahirkan. Sayangnya, ilmu siluman harimau kadang untuk membinasakan musuh atau orang yang dibenci.

Bagi penuntut ilmu ini, mereka perlu membuang ilmu mereka atau mewariskannya kepada keturunannya sebelum mati. Konon, hingga tahun 90-an, masih ada penganut ilmu ini yang dapat mengubah dirinya menjadi harimau dan rata-rata mempunyai pendamping berupa roh atau makhluk gaib harimau. Kalau untuk bahasa Indonesia harimau itu yang loreng, sedangkan macan itu yang tutul atau kumbang (leopard).

Macan Muria

Ada juga yang menarik dari sekitar Gunung Muria. Persahabatan antara manusia dengan harimau. Ada nenek usia 90-an tahun berkisah tentang kakek beliau yang bersahabat dengan macan loreng Muria.

Kisahnya dimulai, ketika Sang Kakek menjaga kebon, dan membakar waluh. Entah bagaimana, waluh yang setelah dibakar, dalam kondisi panas, terinjak kaki macan loreng. Dan oleh sang kakek, harimau yang  kakinya luka itu ditolong dan dirawat sampai sembuh.

Berawal dari kejadian itu, kakek bersumpah untuk dirinya dan keluarganya tidak akan menanam waluh lagi. Itu agar tetap ada persahabatan dengan keluarga harimau. Karena itu, jika kebon mendapat gangguan babi hutan, baik kakek atau keturunannya berucap, agar simbah (harimau) mengusir babi. Dan para babi itu akan terusir oleh harimau.