blank
Lutfillah dan 4 dari 7 terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon--@calonjuragan3rut

JEPARA (SUARABARU.ID)- Genap sepekan Lutfi melakukan aksi jalan kaki Jepara-Jakarta dengan membawa misi menuntut keadilan untuk segera membebaskan tujuh terpidana kasus Vina Cirebon.

Kepada suarabaru.id, pria asal Bangsri, Jepara Jawa Tengah, ini menceritakan suka dukanya dalam melakukan aksi yang menurut sebagian orang hanya dianggap mencari sensasi belaka.

“Alhamdulillah aksi saya ini sudah mendapatkan respon dari ketujuh keluarga terpidana kasus Vina Cirebon”, ujar Lutfi melalui sambungan voice note, Kamis (26/12/2024).

Pria yang berprofesi sebagai coach writer ini mengaku dihubungi oleh seseorang yang bernama Feri. Menurut dia, Feri adalah koordinator tim pembela tujuh terpidana kasus Vina Cirebon.

“Perkenalan dengan Kak Feri (sebutan Feri) berawal saat saya memulai perjalanan dari Tugu Tiga Putri Ngabul Jepara, Kamis, (19/12/2024) yang lalu”, ungkap Lutfi.

Menurut Lutfi, saat ia memulai perjalanan dan dilive melalui akun tik-tok, salah satu keluarga dari tujuh terpidana ikut memantau. Sehingga, dirinya mendapatkan kontak Feri yang selanjutnya menjadi perantara dalam berkomunikasi dengan keluarga tujuh terpidana tersebut.

“Saat saya mulai berkomunikasi dengan Kak Feri melalui video call, Kak Feri melakukan live YouTube. Sehingga saat itulah saya mendapatkan atensi dari para followers dan para pendukung tujuh terpidana kasus Vina Cirebon”, terang Lutfi.

“Dalam proses video call tersebut, saya dikenalkan oleh seseorang yang bernama H, Qosim, salah satu orang tua dari tujuh terpidana kasus Vina Cirebon”, ucap Lutfi.

Dari komunikasi itulah, Lutfi merasakan kekuatan yang luar biasa dan termotivasi untuk segera menyelesaiakan misi ini. Karena keluarga dari ketujuh terpidana sudah menunggu di Cirebon. Bahkan dalam komunikasi tersebut, keluarga para terpidana sangat menghargai jerih payah Lutfi dalam memperjuangkan keadilan para terpidana.

“Bisa dikatakan, saya bukan siapa-siapa mereka (tujuh keluarga terpidana). Namun bagi mereka saya sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, dan serasa chemistry sudah terbangun dalam hati saya dengan para keluarga terpidana. Karena saya dianggap melakukan aksi ini dengan tulus”, kata penulis buku berjudul ”Cara Gila Menjadi Waras”.

“Kak Feri dan tim selalu memantau pergerakan saya dan mengatakan bahwa saya tidak perlu cemas. Karena saya sudah ditunggu oleh tujuh keluarga terpidana di Cirebon”, ungkap Lutfi yang merasa sangat terharu mendengar apa yang telah disampaikan oleh Feri.

“Bahkan Ibunda Rivaldi salah satu terpidana, juga selalu memantau melalui live tik-tok saya”, kata Lutfi. Saat ini Lutfi harus melanjutkan perjalanan seorang diri karena relawan dari Madiun yang sebelumnya menemani Lutfi harus pamit pulang karena ada urusan keluarga yang sangat mendadak.

ua