Jangan tidur pagi hari seperti kucing, karena rezeki akan menjauh. Foto: MasruriTahukah kita, agama melarang umatnya mencela ciptaan Allah. Jika mencela dan melaknat saja dilarang, apalagi menjadikannya sebagai barang aduan dan untuk perjudian. Selain itu, ayam (jantan) juga memiliki “tugas” mulia.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mencela ayam jantan. Sesungguhnya dia membangunkan untuk salat.” (HR Abu Dawud dengan sanad sahih).
Dalam riwayat lain, “Dari Abdullah ibnu Abbas RA : Sesungguhnya di saat ada ayam jantan berkokok di dekat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, lalu ada seorang sahabat berucap: ‘Semoga Allah melaknat ayam jantan itu’.
Nabi menegurnya, agar jangan sekali-kali melakukan itu karena sesungguhnya ayam jantan membangunkan seseorang untuk mengerjakan salat. Hal ini juga dibahas dalam HR Al-Bazzar dalam Musnadnya, disahihkan oleh Al-Albani.
Disimpulkan, semua yang bisa memberikan manfaat kebaikan, tidak selayaknya untuk dicela dan dihina. Yang jantan jangan untuk aduan dan judi dan yang betina jangan dipakai untuk istilah yang berkaitan “kampus”. Sebaliknya, ayam itu kita muliakan, disikapi dengan baik.
Sabda Nabi SAW, “Ayam mengingatkan (orang) untuk salat, atau setidaknya waktu salat. Dan orang-orangtua kita meyakini bunyi ayam bekotek yang sekilas berbunyi “Kik ki kuuuk” itu aslinya “aja turu” yang artinya “jangan tidur” pagi hari karena itu mendekatkan pada kefakiran.
Ketika mendengar ayam berkokok Rasulullah SAW menjadikan bunyi kokok ayam jantan sebagai penanda waktu menjelang subuh, sekaligus sebagai penanda kebaikan datangnya Malaikat sehingga kita dianjurkan berdoa. Itulah bagian dari keistimewaan ayam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda, “Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat Malaikat. Dan jika kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).
Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan tambahan, ’di malam hari’, apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, berdoalah kepada Allah karunia-Nya. (HR. Ahmad 8064 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Ayam jantan diyakini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah absen. Mengapa dianjurkan berdoa ketika mendengar ayam berkokok, itu karena dia melihat Malaikat.
Karena kehadiran makhluk baik ini, kita berharap doa kita terkabulkan. Pada sisi lain, ayam jantan itu memiliki perilaku baik yang bisa diambil sebagai pelajaran.
Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi : Kita bisa belajar lima hal dari ayam jantan yaitu: suaranya bagus, bangun di waktu sahur atau subuh, sifat cemburu, dan dermawan (suka berbagi), suka dengan ayam betina.
Masruri, penulis buku praktisi dan knsultan metafisika tinggal di Siarahan Cluwak Pati