blank
Bendahara DPD Partai Demokrat Jateng Kholik Idris saat menyampaikan orasi politik. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Tengah Kholik Idris membeberkan hasil survei internal partai lain di Dapil IX DPRD Jateng (Wonosobo, Temanggung, Purworejo), menempatkan Partai Demokrat berada di posisi 3 besar.

“Partai Demokrat berada di bawah PDI Perjuangan sebagai pemuncak. Hanya terpaut sedikit, nol koma sekian, dari posisi 2 PKB. Itu tentu kondisi yang sangat baik. Saya optimis survei tersebut tidak jauh dari hasil Pemilu 2024 nanti,” tegasnya.

Kholik Idris yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jateng mengatakan hal itu di sela-sela Raker DPC dan DPAC, Launching Bacaleg dan penyerahan SK kepengurusan DPAC Partai Demokrat se-Wonosobo, Selasa (2/8) di Krishna Resto Garden.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan DPC Partai Demokrat Wonosobo, KH Djasroni Ahmad, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD setempat dan K Husni Ma’ruf Al Hafidz, K Baidlowi dan beberapa kiai muda lainnya

Menurut Kholik, selama 21 tahun Partai Demokrat dalam perhelatan demokrasi, banyak riak dan tantangan yang dihadapi. Partai yang punya uniform biru ini juga pernah berkuasa selama 10 tahun semasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Presiden RI dua periode.

“Partai Demokrat selama itu, telah mengalami pasang surut di dunia politik. Pernah jadi partai berkuasa dan kini jadi partai oposisi. Pemilu 2024 harus jadi tahun politik bagi kemenangan Partai Demokrat,” serunya.

Pemilih Milenial

blank
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris. Foto : SB/dok

Dikatakan, saat ini dunia telah berubah. Era digital menuntut partai politik dan politisi harus ikut berubah pula jika tidak ingin digilas oleh perkembangan zaman. Masa di mana tehnologi informasi sudah jadi kebutuhan di setiap sektor kehidupan. Termasuk di dunia politik.

“Partai Demokrat harus menyasar kelompok milenial sebagai pemilih pemula. Kampanye di dunia maya (lewat media sosial-tik tok, facebook dan instragram) musti gencar dilakukan sembari tetap berkampanye lewat jalur darat atau bertemu langsung dengan konstituen,” tandasnya.

Jika mampu menguasai pemilih milenial, lanjut Kholik, target untuk memperoleh 6 kursi di DPRD Wonosobo, 1 kursi di DPRD Jateng dan 1 kursi di DPR RI dari Dapil IX (Wonosobo, Temanggung dan Purworejo) bukan sesuatu yang mustahil.

“Karena itu, tiada lain, kader Partai Demokrat harus bisa meracik dan meramu strategi politik untuk meraih kemenangan. Keberhasilan dan kegagalan yang pernah diraih harus direview dengan analisis swot. Kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan ada di mana?,” papar dia.

Database di dua pemilu terakhir, katanya, dapat dijadikan pijakan setiap kader dalam menerapkan strategi kampanye di lapangan. Sebab, perilaku pemilih cenderung tidak mengalami perubahan signifikan minimal di dua periode pemilu terakhir.

“Database pemilih juga jadi dasar untuk menentukan strategi kampanye yang diterapkan. Dengan database kerja-kerja politik jadi terukur. Sehingga kerja keras yang dilakukan dalam melakukan konsolidasi di grassroot akan berbuah keberhasilan,” pungkas politisi yang juga Ketua Umum AMRI Jateng itu.

Muharno Zarka