blank
Aneka produk khas daerah Wonosobo dipajang di pemeran dan bazar UMKM di Swalayan Trio. Foto : SB/Muharno Zarka

 

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Wonosobo bekerjasama dengan Swalayan Trio dan platform pasar online Tuka-Tuku Adol Bati (TTAB) menggelar pameran dan bazar produk UMKM di Selasar Swalayan Trio, mulai Selasa (2/8) hingga Senin (22/8/2022) mendatang.

Pameran dan bazar produk UMKM yang dibuka Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif HIPMI Wonosobo Rusta Effendi didampingi Supervisor Swalayan Trio, Rofik dan Koordinator TTAB Sri Kartini itu, ditandai dengan pemotongan pita.

Rusta Effendi mengatakan produk UMKM Wonosobo yang ikut pameran dan bazar meliputi berbagai jenis olahan kuliner, jajanan khas daerah, kopi, bunga, fashion dan kosmetik. Semua peserta bazar merupakan pelaku UMKM di daerah pegunungan tersebut.

“Kami berusaha membangun sinergi dengan pelaku pasar modern. HIPMI berusaha menjadi jembatan antara pihak swalayan, pelaku UMKM dan konsumen. Sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara tiga pihak tersebut,” ujarnya.

Kurasi UMKM

blank
Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif HIPMI Wonosobo Rusta Effendi memotong pita membuka pameran dan bazar UMKM. Foto : SB/Muharno Zarka

Supervisor Operasional Pasar Modern Trio, Rofik menambahkan pameran dan bazar UMKM dilakukan di tempatnya guna mengangkat, mengenalkan dan membranding produk UMKM agar bisa dikenal pasar lebih luas.

“Ini sekaligus bentuk kurasi produk UMKM. Sehingga produk lokal di Wonosobo mampu menembus pasar modern, bahkan layak untuk diekspor. Melalui program kurasi, produk UMKM dipromosikan melalui platform digital,” katanya.

Pihaknya berusaha mengedukasi para pelaku UMKM, agar berbenah dan meningkatkan daya saing produk hingga menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Pada giliranya produk UMKM lokal bisa menguasai pasar.

“Menciptakan branding dan mempromosikan produk UMKM secara langsung maupun melalui platform digital itu, sangat penting. Mindset pelaku UMKM dari yang bersifat tradisional perlu dirubah ke arah berfikir modern,” ujarnya.

Muharno Zarka