blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama Pangdam IV Diponegoro menjenguk keluarga TNI korban penembakan Banyumanik di RS Kariadi beberapa waktu lalu.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan pertemuan dengan keluarga korban penembakan di Padangsari, Banyumanik beberapa waktu lalu di RSUP Dr. Kariadi.

Hal itu dilakukan sekaligus saat menjenguk korban penembakan yang merupakan isteri TNI. Maksud dari pertemuannya itu sendiri secara khusus untuk memberikan pendampingan psikologi pasca kejadian.

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menuturkan bahwa kejadian penembakan itu telah memberikan dampak buruk pada psikis anak – anak korban.

Dia bahkan mengungkapkan bila salah satu anak korban sampai ketakutan untuk berangkat sekolah. Untuk itulah Hendi menaruh perhatian penting pada pemulihan psikis keluarga korban.

Hendi sendiri mengaku telah berkomunikasi langsung dengan keluarga korban untuk memberikan motivasi. Namun dia menekankan bahwa yang dilakukannya merupakan komunikasi awal, untuk selanjutnya akan ada tim khusus yang akan memberikan pendampingan psikologis.

“Mungkin karena masih terguncang, sehingga salah satu anak korban masih takut untuk sekolah. Sehingga perlu pendampingan lanjutan untuk bisa menstabilkan psikis keluarga,” katanya.

Wali Kota Semarang itu pun menyebutkan secara resmi telah mengirimkan surat ke Polrestabes Semarang untuk diberi ijin dalam memberikan pendampingan.

“Hari ini tanggal 26 Juli 2022 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang secara resmi telah mengirimkan surat permohonan ijin pendampingan psikologis ke Polrestabes Semarang,” katanya.

Hendi menegaskan bahwa pendampingan psikologis perlu dilakukan agar korban juga keluarga tidak merasakan trauma berat. Terlebih, Wali Kota Semarang tersebut menekankan bahwa anak korban dalam kategori masih di bawah umur, sehingga harus sesegera mungkin dilakukan pendampingan.

“Harapan kami dari Pemerintah Kota Semarang tentu saja pendampingan dapat segera dilakukan agar korban dan keluarga tidak mengalami trauma berkepanjangan,” katanya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan jika pendampingan psikologis tersebut nantinya akan dilakukan oleh tim tenaga psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu Seruni.

“Nantinya psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Seruni yang akan mendampingi langsung. Selain itu dalam pendampingan psikologis tersebut nanti juga ada dari Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengurus izin dan bisa memberikan rasa aman bagi anak di sekolahnya,” katanya.

Adapun, Pusat Pelayanan Terpadu Seruni atau PPT Seruni sendiri memang lembaga yang secara khusus dibentuk Pemerintah Kota Semarang untuk memfasilitasi pendampingan dan konseling kepada perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

PPT Seruni bekerja dibawah pengawasan langsung Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi) sebagai ketua, yang juga merupakan isteri dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

(hery priyono)