Sedangkan era sekarang, maunya sesuatu yang ilmiah dan modern, juga sesuai dengan logika warga perkotaan. Mereka seolah-olah haus sesuatu yang ajaib.
Kalau menurut saya, awalnya menganggap teknik rebahan atau bergulir pada hamparan duri salak itu murni magis. Namun setelah saya masuk komunitas itu, ternyata tetap ada sisi-sisi logisnya.
Soal nanti setelah bergulir ada satu dua yang masuk, ya biarkan saja. Yakini benar-benar menjadi susuk, gratis pula.
Kalau soal ada yang yang melakukan itu dengan cara berdoa, membaca mantra dan metode lain hakikatnya untuk meyakinkan diri sehingga dia berani melakukannya.
Setelah saya jalani dan amati, teknik ini tidak ada kaitan dengan kekebalan atau kesaktian. Justru yang menentukan adalah pikiran tenang, percaya diri, yakin, nafas pelan teratur, dan semua anggota tubuh rileks, kulit atau otot dikendorkan.
Minimal, ketika dia sudah rileks, nyalinya meningkat, dan karena meningkat kemudian siap untuk melakukannya. Tips lain, jangan dikeraskan atau di tegangkan otot-ototnya, bergerak pelan jangan terlalu cepat. Insya Allah duri tidak menusuk, karena tubuh mengikuti lekukan duri.
Selama ini teknik yang paling praktis di kalangan tradisional adalah memberikan keyakinan tentang duri yang menusuk tubuh nantinya berubah menjadi susuk (gratis) itu. Dengan cara itu dia malah semangat bergulir, bolak-balik.
Ada juga yang berkeyakinan saat melakukan atraksi ini pikiran harus tenang. Kalau menurut saya konsep itu juga tidak harus dilakukan. Katenangan itu memang diperlukan untuk memberi spirit sehingga mereka yang semula takut atau ragu itu menjadi berani melakukannya.
Dulu ada beberapa orang yang belajar, saat disuruh uji coba tidak berani. Padahal, kenekatan itu power utamanya. Dan permainan ini sebenarnya tidak harus mengikuti arah duri, mau bolak-balik, pun tidak masalah, kuncinya itu jangan mikir, otaknya seret didengkul dulu.
Apakah semua duri salak aman dilakukan? Walau saya belum pernah mencoba semua duri salak, secara logika tidak semua aman digunakan untuk demo atau atraksi
Saya belum mencoba banyak jenis duri salak, saya tidak merekomendasi untuk duri salak yang besar dan kaku. Secara logika, itu berbahaya. Infonya, waktu ada teman dari salah satu kesatuan komando yang akan demo duri salak di Monas, belum diizinkan komandannya.
Tentang apakah cara bergulir di atas duri itu harus satu arah? Ini yang sering ditanyakan. Sebenarnya, mau bolak-balik pun tidak masalah. Soal kenapa sebagian dari kalangan pemula itu sering diberi amalan, wirid atau mantra?
Nah, itu agar dia lebih yakin. Sebab jika dia tidak punya keyakinan, maka dia tidak akan mau dan berani melakukannya.
Masruri, penulis buku, praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Sirahan Cluwak Pati