TEGAL (SUARABARU.ID) – Sejumlah kawasan di Kota Tegal tergenang air pada Sabtu, (16/07/2022) pagi. Curah hujan dengan itensitas sedang terjadi sejak pukul 04.00. Ketinggian air sekira 10 cm. Akibatnya beberapa sekolah diliburkan sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal Mochammad Mabrur mengatakan, kawasan yang tergenang seperti Jalan Garuda Kelurahan Randugunting, Pekauman, Kejambon, Kraton, Sumurpanggang, Panggung, Pedurungan Kidul, Krandon, Margadana.
Mabrur merinci genangan yang terjadi di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat meliputi, Jalan Mayjend S Parman ketinggian 10-15Cm, seluas 350m², Jalan Ksatrian, Jalan RE Martadinata, Jalan Layur.
Untuk Kelurahan Kraton Kecamatan Tegal Barat Jalan Rambutan ketinggian mencapai 45cm, Jalan Kurma, Jalan Nanas, Jalan Lumba-lumba, Jalan Cikalang, Jalan Cinde, Jalan Sawo Barat, Jalan Siwalan 2.
Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur genangan ada di Jalan Flores, Jalan Adonara 1, Perumahan Pondok Martoloyo, Jalan Serayu RT 02 RW, Jalan Tentara Pelajar.
Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur ada di Jalan Halmahera, Jalan Karimun Jawa, Jalan Citarum, Jalan Ciliwung. Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur Jalan Melati, Jalan Kartini. Kelurahan Pesurungan Kidul , Kecamatan Margadana genangan terjadi di Jalan Abdul Ghoni,
Kelurahan Sumurpangggang , Kecamatan Margadana genangan ada di Jalan Banyuwangi, Jalan KH Dewantara, Jalan KH Agus Salim. Kelurahan Margadana , Kecamatan Margadana ada di Jalan Demak, Jalan Prof Buya Hamka. Kelurahan Krandon , Kecamatan Margadana, Jalan Bukit Tinggi 1.
Kelurahan Randugunting , Kecamatan Tegal Selatan genangan ada di Jalan Jend Sudirman, Jalan Glatik, Jalan Garuda ketinggian ±45-50cm seluas sekira 600m², Jalan Cendrawasih, Jalan Merak dan Jalan Perkutut.
Penyebab genangan, menurut Mabrur, akibat hujan intensitas sedang sampai tinggi, rendahnya daerah pemukiman yang merupakan daerah cekungan atau mangkok, kondisi jalan pada daerah tersebut lebih rendah dan saluran air got sedikit tersumbat, rendahnya bibir talud, bocornya bibir talud, dangkalnya sungai, buruknya sistem drainase dan banyaknya sampah yang mengganggu aliran sungai dan selokan.
“Solusinya perlu tambahan daerah resapan air di daerah yang menjadi genangan, peninggian pada jalan-jalan yang kondisinya lebih rendah dari bibir sungai/saluran air, peninggian bibir talud dan perbaikan, pembersihan sampah yang mengganggu aliran air, normalisasi sungai dan selokan,” ungkap Mabrur.
Sutrisno