blank
Longsor yang terjadi di Desa Colo. Foto:bpbd

KUDUS (SUARABARU.ID) – Hujan deras yang mengguyur hampir semua wilayah Kudus, Kamis (14/7) dini hari berakibat bencana. Banjir dan tanah longsor menerjang beberapa titik di beberapa desa yang ada di kota Kretek.

Data sementara BPBD Kudus, terjangan tanah longsor terjadi di dua titik di Desa Colo jalan ojek Muria.

Tercatat ada rumah warga RT 5 RW 1 mengalami kerusakan akibat reruntuhan material tanah.

Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang diderita warga akibat bencana tanah longsor tersebut cukup besar. Beberapa bagian rumah warga mengalami kerusakan cukup parah akibat tertimpa longsor.

Sementara, untuk banjir terjadi di beberapa titik yanj Desa Kesambi, dan Hadiwarno Kecamatan Mejobo. Banjir terjadi akibat luapan sungai Piji yang melimpas akibat banyaknya daerah aliran sungai yang tersumbat sampah.

Di Hadiwarno, satu titik tanggung sungai jebol akibat tidak mampu menahan debit sungai yang terus meninggi. Tanggul yang jebol sepanjang sekitar 2 meter dengan tinggi 1 meter.

Peristiwa tersebut kemudian mengakibatkan ratusan rumah di tiga RW wilayah itu terdampak limpasan. Puluhan rumah di antaranya bahkan telah kemasukan air.

”Kami laporkan bahwa ada sekitar 40.an rumah yang kemasukan air dan seratusan rumah yang terdampak limpasan,” ucap Sub koordinator Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munaji, Kamis pagi.

blank
Sampah yang memenuhi DAS Piji membuat air limpas dan menggenangi rumah warga. Foto:bpbd

Dia menyampaikan, untuk kondisi saat ini genangan air yang berada di area pemukiman mulai berangsur surut. Kegiatan pembersihan material sisa banjir pun akan segera dilakukan.

”Hanya yang jadi permasalahan adalah sampah yang mulai menumpuk, kami akan berkoordinasi segera dengan BBWS untuk penanganan ini, kami juga butuh satu pompa air untuk menyedot genangan di rumah warga yang airnya tidak bisa mengalir,” pungkasnya.

Sungai Piji di Desa Kesambi sendiri diketahui kerap menjadi langganan banjir limpasan hingga tumpukan sampah ranting yang menggunung. Belum ada solusi pasti baik dari pemerintah daerah maupun provinsi.

Selama ini, penanggulangan yang dilakukan hanya dengan membersihkan sampah-sampah yang menumpuk saja.

Ali Bustomi

Baca juga :Pemkab Kudus Buka Lowongan 200 Perangkat Desa, Catat Tanggal Seleksinya