blank
Acara selamatan yang diwarnai makan-makan. Foto: eko

KOTAMUNGKID(SUARABARU.ID) –Tradisi ngeslupi omah atau memasuki rumah baru masih dipertahankan oleh sebagian orang. Seperti yang dilakukan pasangan Dian Risdianto – Dian Marlina Werawati.

Pasangan muda ini ngeslupi omah di Perumahan Jagan Asri, Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Sabtu malam 9 Juli 2022. Sengaja dipilih malam itu karena merupakan malam Hari Raya Idul Adha. “Meski bangunan rumah belum selesai saya pilih malam ini karena pas Idul Adha,” tutur orang tuanya, Ristanto, tadi malam.

Memang bangunan rumahnya baru dalam tahap penyelesaian. Dinding rumahnya baru diberi dasaran cat, keramiknya sudah dipasang, kamar mandinya juga sedang dibangun. Pagar depan rumah juga belum ada, tetapi pintu dan jendelanya sudah dipasang. “Mungkin akhir Juli atau bulan depan baru selesai,” katanya.

Dalam tradisi itu, awalnya mereka memasukkan kasur dan bantal ke dalam rumah. Selanjutnya berbagai menu makanan untuk selamatan. Termasuk ada nasi tumpeng yang disajikan.

Kemudian pada puncak acaranya dilakukan pembacaan doa bersama melalui tahlilan dan shalawatan. Mereka mendoakan arwah kerabat yang sudah meninggal, semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Juga agar penghuni rumah itu kelak selalu diberi keamanan, keselamatan, kesehatan dan mudah rejekinya.

Tak kepalang tanggung, pemimpin doanya mengajak tokoh dari kampung halamannya di Desa Gondang, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. Dia adalah H Makhiyat Kadus Pecarikan, Desa Gondang. Selain itu mengajak sejumlah warga Gondang sebagai peserta acara malam itu.

Kenapa demikian?. Karena di kompleks perumahan itu masih sepi penghuni. Di sana hanya ada sekitar 25 rumah dan baru beberapa rumah yang dihuni.

Maka peserta selamatan dari warga setempat hanya dua orang. Peserta lain berasal dari Desa Gondang, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, yang menggunakan transportasi dua buah mobil. “Berangkat dan pulang melalui Sukorejo,” kata Ristanto.

Maksud dia perjalanan dari Gondang, Cepiring, melalui rute Weleri – Sukorejo – Ngadirejo – Parakan – Temanggung – Magelang. Begitu pula pulangnya melalui jalur yang sama.

Tentu butuh waktu cukup lama. “Pulangnya saya dari Magelang jam 10 sampai Gondang jam 1,” kata Ristanto menerangkan hari ini Minggu (10 Juli 2022)

Eko Priyono