HUT ke-475 Kota Semarang, Wali Kota Ajak Warga Sukseskan Pemulihan Ekonomi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, bersama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menghadiri acara HUT ke-475 Kota Semarang, Rabu (11/5/2022). (doc. Humas Pemkot Semarang)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo pada Jumat (1/7/2022) siang.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pun mengaku merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu tokoh PDI Perjuangan tersebut. Pria yang akrab disapa Hendi itu menyebutkan bahwa Tjahjo Kumolo merupakan salah satu sosok yang dia kagumi karena pribadinya yang low profile.

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Saya dan seluruh warga Kota Semarang ikut berduka cita atas meninggalnya Bapak Tjahjo Kumolo. Beliau adalah orang yang baik, sangat menghormati seluruh lawan bicaranya. Kami cukup dekat karena beliau juga meniti karir dari Kota Semarang,” katanya saat dihubungi via telepon.

Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, lahir pada 1 Desember 1957 di Surakarta. Meski demikian almarhum menghabiskan masa sekolah hingga kuliah di Kota Semarang. Karena itu kepergian mendadak almarhum mengejutkan warga Semarang dan bangsa Indonesia.

“Pak Tjahjo memang kalau sakit tidak dirasakan, beliau tetap professional dalam bekerja, setahu saya juga tidak ada pantangan makan. Saya adalah salah satu kader beliau. Banyak sekali hal-hal baik dari beliau yang saya contoh,” katanya.

Sementara itu Hendi juga menuturkan bahwa pada bulan Mei yang lalu Tjahjo sempat menghadiri upacara HUT ke-475 Kota Semarang di Balaikota. Dalam kesempatan tersebut, dirinya menerima Piagam Penghargaan sebagai Warga Kehormatan Kota Semarang atas Dedikasi dan Pengabdiannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hendi mengungkapkan, hal tersebut menunjukkan kebanggaan warga Kota Semarang terhadap Tjahjo Kumolo sebagai tokoh yang sukses di kancah politik nasional.

Adapun jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sebelum meninggal, Tjahjo sempat menjalani perawatan intensif selama dua minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

Hendi pun menuturkan sempat menjenguk Tjahjo saat dalam perawatan. Dirinya bahkan pada saat itu mengungkapkan masih sangat berharap MenPAN-RB tersebut dapat sembuh dan beraktivitas kembali.

“Terakhir saya besuk beliau seminggu yang lalu, kondisinya masih dirawat di rumah sakit perlu perawatan intensif. Dan waktu itu kita masih berharap beliau bisa sembuh,” tutur Hendi.

(hery priyono)