blank
Ganjar ikut larut dalam aksi menari tradisional Gatotkaca, yang digelar di acara CFD di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (26/6/2022). Foto: humas

SOLO (SUARABARU.ID)– Gelaran Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Minggu (26/6/2022) berlangsung semarak. Para pengunjung dibuat kagum dengan penampilan rampak 550 penari Gatotkaca yang menari dengan indahnya.

Sejak pagi hari, Jalan Slamet Riyadi sudah dipenuhi para penari. Selain itu, puluhan kelompok gamelan kompak memainkan alat-alat musik tradisional. Mereka bersiap menampilkan pertunjukan tari kolosal Gatotkaca dalam acara pentas Gending Bung Karno, untuk memperingati Bulan Bung Karno.

Suasana semakin meriah, saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tiba di acara itu. Tak kalah heboh, Ganjar yang mengenakan seragam Gatotkaca juga ikut menari.

BACA JUGA: UNS Mewisuda 617 Sarjana Baru, 268 di Antaranya Lulus Cumlaude

Cukup lama Ganjar menari bersama para penari tradisional itu. Para pengunjung yang awalnya melihat, beberapa ikut merangsek ke tengah barisan penari, dan ikut menari bersama.

Tak hanya warga, para seniman tari yang tampil hari itu tak dapat menutupi rasa bangga dan bahagianya. Mereka bisa tampil di depan ribuan orang, bersama orang nomor satu di Jateng ini.

Ganjar sendiri mengatakan, tak dapat menutupi kebahagiaannya melihat antusiasme masyarakat terhadap seni tradisional. Acara ini merupakan rangkaian dalam peringatan Bulan Bung Karno, yang salah satunya mewujudkan Trisakti Bung Karno, yakni berkepribadian di bidang kebudayaan.

BACA JUGA: NU Jateng : Lembaga dan Banom NU Harus Bersinergi dengan Induknya

”Ini puncak acara Bulan Bung Karno. Kemarin kita buat acara untuk pelatihan UMKM, kesehatan, pertanian, berdoa saat haul dengan Habib Syech, bershalawat dan tadi malam konser Trisakti, dengan band-band dan tari lokal yang luar biasa bagusnya,” kata Ganjar di sela acara.

Melihat semangat warga, Ganjar menyampaikan, sangat optimistis, kepribadian dalam kebudayaan bisa dilakukan. Karena antuasiasme masyarakat dan semangat untuk melestarikan budaya sangat terlihat.

”Kita tidak boleh pesimistis, dan semua yang ahli di bidangnya harus terus mengembangkan. Ini luar biasa,” jelasnya.

BACA JUGA: Pilih Bertahan, Tolak Pindah

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengaku bangga, regenerasi seni tradisional terus berlanjut. Hari itu, dia menari dengan salah satu seniman cilik bernama Alexander Arrondya Iswara Bumi, yang masih berusia sembilan tahun.

”Tadi malam saya ketemu dia sedang menari dolanan, hari ini menari Gatotkaca. Kita semakin yakin, Indonesia akan menjadi bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkasnya.

Riyan