blank
Konferensi wilayah PW Fatayat NU Jawa Tengah di Agro Wisata Kejajar Wonosobo. Foto : SB/dok PW Fatayat NU

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Lembaga dan badan otonom (banom) di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) adalah perangkat organisasi yang diberi amanat menjalankan kebijakan dan program oleh organisasi induknya yakni NU.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Mandzur Labib mengatakan, lembaga dan banom adalah pelaksana kebijakan dan program NU di masing-masing tingkatan mulai dari pusat, wilayah, cabang, MWC, hingga ranting.

“Jadi lembaga-lembaga dan banom-banom NU di manapun posisi teritorialnya harus bersinergi dengan NU dalam merealisasikan programnya,” tegas Gus Mandzur.

Gus Mandzur mengatakan hal itu dalam pembukaan konferensi wilayah (Konferwil) Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah yang berlangsung di Agro Wisata Tambi Kejajar Wonosobo, Sabtu (25/6/2022).

Di hadapan peserta Konferwil Gus Mandzur mengatakan, agenda konferensi sangat penting untuk dilaksanakan bagi banom NU, termasuk Fatayat NU yang diberi mandat oleh NU untuk menjalankan kebijakan dan program di bidang pembinaan dan pemberdayaan komunitas wanita muda NU.

“Arena Konferwil Fatayat NU ini harus dapat dimaksimalkan untuk melakukan evaluasi atas pelaksanan berbagai program yang sudah direalisasikan selama masa khidmahnya berlangsung,” ujarnya.

Dalam siaran pers yang diterima SUARABARU.ID Gus Mandzur menambahkan, kalaupun ditemukan kekurangan dan kekurangsempurnaan hendaknya dijadikan bahan untuk perbaikan oleh para pengurus yang akan mengemban amanat pada masa khidmah berikutnya.

Terpilih Kembali

blank
Ketua PW Fatayat NU Jateng terpilih kembali dalam konferensi di Agro Wisata Tambi Kejajar Wonosobo. Foto : SB/dok PW Fatayat NU

“Terhadap program yang sudah berhasil direalisasikan dan membawa manfaat supaya tetap dipertahankan dan terus dikembangkan agar lebih baik lagi. Kaidah almuhafadlatu ala qodiimis shaalih wal ahdzu bil jadiidil ashlah mesti harus kita jadikan rujukan untuk itu,” tuturnya.

“Sedangkan sesi laporan pertanggungjawaban sebagai salah satu agenda konferwil yang penting hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” sambungnya.

Terkait dengan agenda pemilihan Ketua pengurus, Gus mandzur berharap konfersisten menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab dalam memilih calon pimpinan Fatayat NU Jateng.

Dalam memilih pemimpin tentu harus yang amanah dan mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik dan bermanfaat untuk anggota dan organisasinya.

“Siapapun yang terpilih nanti dia adalah pimpinan kalian. Pemimpin yang baik merangkul semua kader potensial. Anggota yang baik mentaati pimpinan dan keputusan organisas,” ucapnya.

Sebagai bagian dari NU, Fatayat diingatkan agar dalam menjalankan amanat mengacu pada kebijakan NU sebagai Jamiyah Diniyah Ijtimaiyah yang berpegang teguh pada ajaran agama.

“Inti dari ajaran agama adalah adab. Karena itu dalam hal apapun kita harus mengedepankan adab,” pungkasnya.

Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah Periode 2017-2022 Hj Tazkiyatul Muthmainnah terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua untuk periode 2022-2027.

Muharno Zarka