MEMBUKA buku-buku karya saya era 90-an, saya terkejut. Beberapa orang yang jadi foto model ilustrasi dalam buku, belakangan (sebagian) mengalami hal mendekati sesungguhnya seperti adegan yang diperankan.
Misalnya, orang yang saya potret sebagai model korban pembunuhan, belakangan mengalami hal yang seperti adegan foto itu. Ada juga anak muda yang saya potret memerankan adegan nyopet, belakangan mengalami hal itu. Termasuk juga model orang depresi. Ada juga tamu yang perangkat desa dari luar provinsi, juga ternyata mengalami hal yang seperti dia perankan.
Apakah itu suatau kebetulan atau “sinyal”-nya sudah tertangkap secara tidak saya sadari? Wallahu a’lam. Dua kejadian yang saya tulis itu diketahui anak-anak muda yang biasa main di kediaman saya. Dan sejak fenomena itu mereka menolak jika saya potret untuk adegan yang tidak memerankan hal yang positif.
Fenomena ini sempat saya diskusikan dengan senior saya. Komentarnya beragam. Ada yang menganalisa itu proses alamiah karena “ketajaman” instink yang secara tidak sadar hinggap dalam benak saya disaat memilih model.
Baca juga Ilmu untuk Menghilang
Bisa juga ini yang dinamakan The Lao of Attraction yaitu apa pun yang kita pikirkan, kita akan menarik hal tersebut ke dalam diri, karena inti dari hukum ini tergantung apa yang kita pikirkan.
Salah satu senior saya di bidang penulisan dan trainer pemberdayaan diri juga memiliki daftar panjang, khususnya dalam dunia sinetron. Yaitu, orang yang berperan gendheng di 212 (Wiro Sableng) terakhir dikabarkan mengalami hal yang mendekati perannya. Mereka yang berperan stroke, belakangan stroke beneran.