blank
Aanak-anak di Taman Baca Capung (Foto: Aksl)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Di tengah makin banyaknya pilihan mengisi waktu luang dengan kegiatan kurang bermanfaat, masih banyak orang yang peduli untuk mengarahkan anak-anak. Salah satunya Siti Nuranisah, warga RT 3 RW 3 Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara. Sejak lima tahun lalu, Anisah, demikian panggilan akrabnya, mendirikan Taman Baca Capung. Melalui taman baca inilah, Anisah memberdayakan anak-anak sekitar dengan berbagai kegiatan positif.

blank
Anak-anak berkreasi bersama Perupa Aet Jepara (Foto: Aksl)

“Awalnya memang berat. Tapi saya bertekad taman baca harus berdiri karena sudah saya cita-citakan sejak SMA. Awalnya saya membeli satu per satu bahan pustaka. Ketika jumlah buku mencapai 50, saya beranikan diri mengundang anak-anak sekitar untuk me-launching sekaligus mengenalkan Taman Baca Capung,” urai Anisah, Kamis (23/6/2022), saat menceritakan upayanya merintis hingga memulai kegiatan taman baca di rumahnya pada 11 Juli 2017. Peluncuran taman baca itu juga terinspirasi dari sejumlah taman baca dan rumah belajar yang sebelumnya telah ada.

Seiring berjalannya waktu, makin banyak teman dan lembaga yang peduli, berdonasi bahan pustaka, pendanaan, hingga berbagai program kegiatan pemberdayaan anak-anak. Anisah sempat merinci lembaga dan beberapa nama perseorang yang silih berganti memberikan donasi. Setelah hampir lima tahun, kini koleksi buku di Taman Baca Capung melewati angka 2 ribu.

blank
Kegiatan di Rumah Baca Capung (Foto: Aksl)

Kegiatannya pun semakin beragam. Anisah menjelaskan, kegiatan di taman baca yang dia kelola, rutin digelar sepekan sekali. Dalam kondisi tertentu, pernah dua pekan sekali.
“Hanya saat pandemi Covid-19 saja kegiatan kami benar-benar terhenti,” kata perempuan yang juga guru SDN 3 Srobyong, Kecamatan Mlonggo.

Belasan hingga puluhan anak selalu datang pada setiap penjadwalan kegiatan, yang rutin digelar pada hari Jumat. Jenis kegiatannya menyangkut 6 literasi dasar, yakni literasi baca tulis, finansial, budaya dan kewargaan, digital, lnumerik, hingga literasi sains.

Anisah lalu menyebutkan beberapa contoh kegiatan literasi tersebut. Selain membaca dan menulis dalam literasi baca tulis, anak-anak setempat juga diajari membuat berbagai makanan ringan dalam literasi finansial. Hasilnya dikalkulasi sebagai pembelajaran literasi numerik sekaligus belajar enterpreneur. Dalam literasi budaya dan kewargaan, anak-anak dikenalkan dengan jenis kesenian dan budaya tradisional, hingga diajak menyanyikan lagu-lagu daerah yang sarat ajaran budi pekerti. “Dalam literasi ini, Indonesia Raya menjadi lagu wajib yang tidak boleh dilewatkan,” jelasnya.

Sementara dalam literasi sains, berbagai kegiatan menarik bergantian diberikan. Apalagi ada lembaga internasional yang memberi dukungan, lengkap dengan silabus pendidikan. Warga taman baca dilibatkan dalam sebuah program penghijuan khusus untuk anak-anak, mulai dari belajar membuat pupuk kompos, pupuk organik cair, budidaya mikroorganisme lokal untuk penghijuan, membuat sabun dari minyak jelantah, menanam sayur dan bunga, hingga penghijauan hutan mangrove di beberapa garis pantai di Jepara.

“Yang masih terkendala literasi digital. Kami baru bisa memberi materi kewaspadaan hoaks hingga pengetahuan bahaya penggunaan gawai. Sedangkan sarana dan prasarana pengayaan literasi digital masih minim. Kami pernah ada kesepakatan dengan lembaga tertentu memanfaatkan komputernya untuk belajar anak-anak, tapi keburu rusak sebelum terealisasi,” kata Anisah.

Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah pesantren Ramadan, workshop pegiat literasi, kunjungan lingkungan alam, edukasi situs sejarah dan mata air, hingga belajar membatik.
“Kami juga memberikan peminjaman pustaka dan alat permainan edukatif, baik menyasar anak-anak maupun orang dewasa. Saya selalu membawa buku saat hadir ke acara-acara pengajian, PKK, hingga kegiatan kemasyarakatan lain,” tambahnya.

Banyaknya kegiatan pemberdayaan inilah yang menjadikan anak-anak Taman Baca Cupang kerap diundang mengisi berbagai kegiatan literasi. Sementara itu, untuk merayakan ulang tahun kelimanya, Taman Baca Capung pada Minggu, 26 Juni 2022 mendatang menyelenggarakan berbagai kegiatan serta lomba untuk anak-anak. Kegiatan akan dilangsungkan di taman baca tersebut. Lomba yang digelar di antaranya mewarnai dan menggambar dalam kategori sesuai jenjang pendidikan peserta. Acara dimeriahkan dengan melukis on the spot oleh para seniman yang tergabung dalam Perupa Art Jepara.

Alvaros – Aksl