blank
Potongan video viral aksi perundungan pelajar diduga terjadi di Alun - Alun Kauman Kota Semarang. (foto: tangkapan layar media sosial )

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebuah video perundungan sejumlah siswi sekolah tingkat pertama menjadi viral di dunia maya. Tindakan tidak terpuji tersebut ramai beredar baik di Instagram maupun Twitter sejak Selasa (24/5/2022).

Dalam video tersebut tampak seorang siswi dikeroyok, dijambak, dan dipukuli oleh tiga orang siswa pelajar lainnya dimana lokasi kejadian tersebut diduga terjadi di Alun – Alun Kauman, Kota Semarang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, saat dihubungi untuk dimintai keterangan terkait merebaknya video perundungan tersebut mengatakan kalau saat ini pihaknya sudah menangani masalah tersebut dan pihak sekolah sudah dipanggil.

“Untuk identitas anak-anak tersebut tak perlu disebarluaskan. Jadi usia mereka masih anak-anak ya, psikologisnya harus dijaga. Baik pelaku dan korbannya,” katanya, Rabu (25/5/2022).

Gunawan juga mengatakan supaya guru dan kepala sekolah selalu memperhatikan muridnya. Seandainya kasus dalam video tersebut ditangani pihak berwenang, Gunawan berharap penanganannya sesuai dengan prosedur.

blank
Aksi perundungan pelajar diduga terjadi di Alun – Alun Kauman, Kota Semarang. (foto: tangkapan layar media sosial)

“Pesan saya setiap guru dan kepala sekolah bisa menjaga anak-anak dan muridnya. Seumpama ditangani penegak hukum saya minya sesuai prosedur penanganan anak,” ucapnya.

Gunawan sendiri telah memberi arahan pada sekolah-sekolah jika ada perilaku tak wajar pada anak untuk diberikan bimbingan psikologis.

“Perilaku bullying termasuk perilaku tak wajar. Kami memprioritaskan bimbingan psikologis untuk mengatasi ini,” terangnya.

Dinas Pendidikan sendiri telah mendeklarasikan sekolah ramah anak untuk SD dan SMP. Kasus perundungan seperti ini, ujar Gunawan, sangat dihindari untuk terjadi dilingkungan pendidikan.

“Kota Semarang telah mendeklarasikan sekolah ramah anak. Hal semacam ini (perundungan) tentu sangat kami hindari,” tutupnya.

(Hery Priyono)