blank
Penampilan tari Sernemi (Foto : Dok Karim )

JEPARA (SUARABARU.ID) – Jenis tari di Nusantara sangat beragam dan menjadi kekayaan dan kebanggaan bangsa. Karena itu setiap tarian memiliki latar budaya sendiri. Demikian juga dalam merangkai gerak tari pun disesuaikan dengan makna tarinya.  Bukan hanya itu,  sebuah tarian  juga memiliki sejarah tertentu, termasuk saat pementasannya  yang  disesuaikan dengan tujuan penciptaan tari itu.

blank
Penampilan tari Sernemi (Foto : Dok Karim )

Demikian juga Tari Sernemi, tari khas masyarakat nelayan  sekitar Teluk Jepara yang kini menjadi kelurahan Jobokuto. Tarian yang konon  mulai muncul  di era kepemimpinan H.Sidiq, kepala desa Ujungbatu yang pertama. Ia tercatat sebagai petinggi tahun 1920-an hingga masa kemerdekaan.

Saat dibawah kepemimpinannya konon tari Sernemi  diciptakan. Namun tidak ada catatan siapa seniman yang menciptakan tari ini. Kuat dugaan tari ini diciptakan untuk mengiringi sesaji yang kala itu mulai menggunakan kepala kerbau sebagai sesaji utama.

Bentuk koreografi tari Sarnemi, mulai gerak, tata rias, iringan,  kostum memang unik sebab hanya menggambarkan aktivitas nelayan saat mencari ikan yang kemudian dirangkai dalam beberapa bentuk gerakan yang estetis. Sayang  tari yang menjadi ciri khas masyarakat sekitar Bandar Jepara ini belum terdokumentasi dengan baik.

blank
Membersiapkan properti tari Sernemi untuk Larungan tahun 2022. (Foto : Dok. Karim)

Bung Karim, aktivis Jepara yang menjadi salah satu  sosok di balik dihidupkannya kembali tarian ini menuturkan, nama tari Sarnemi sendiri diduga berasal dari nama kelompok nelayan  di desa Ujungbatu yang berkegiatan dibawah kepengurusan Nahdlatul Ulama kala itu. “Karena itu tarian ini hanya ada di Ujungbatu, Jepara” ujarnya.

Tari Sernemi ini pernah dipentaskan di tingkat Jawa Tengah dan diatas panggung spektakuler Festival Kartini Jepara tahun 2015. Juga dipetaskan pada acara-acara di Jepara, termasuk dalam beberapa larungan sesaji.

Hadepe