blank
dr H. M. Fakhruddin

Oleh: Dr. H. M. Fakhruddin

Puasa tak hanya sekadar kewajiban di bulan suci ramadan, namun puasa memiliki keajaiban yang tak semua orang menyadarinya. Puasa mampu menjaga kekebalan tubuh agar tetap sehat.

Setiap hari di hari lain, kita mungkin lalai memperhatikan pola makan yang tidak teratur, bahkan berlebihan sehingga mengakibatkan pencernaan terus bekerja selama 18 jam tanpa henti. Maka, puasa menjadi salah satu solusi. Sebab pencernaan, enzim serta hormon yang biasanya mencerna makanan bisa beristirahat selama 13 jam.

Aktivitas puasa juga sebagai pengendali diri untuk makan makanan yang halal, thayib dan tidak melampaui batas jika tidak ingin terkena obesitas. Sebab makan berlebihan baik kuantitas dan jenisnya akan menimbulkan problem penyerapan dan metabolisme tubuh yang mengakibatkan obesitas. Dampak lainnya yaitu memicu munculnya penyakit  jantung, liver, ginjal, diabetes, kolesterol tinggi, stroke, dan lain-lain.

BACA JUGA Ragam Pilihan Menu Berbuka di Momen Ramadan

Para ulama dan pakar kesehatan mengatakan bahwa salah satu faktor dari segala penyakit yang sulit diobati ialah memasukkan makanan di atas makanan. Makanan yang pertama belum tercerna sempurna sudah disusul makanan berikutnya. Dengan berpuasa, lambung yang biasanya bekerja terus-menerus menggerus makanan tiada henti akan mendapatkan kesempatan istirahat selama 6 jam per hari selama sebulan. Rentang waktu tersebut ternyata dapat memperbaiki dan mengganti sel-sel sistem pencernaan yang rusak, sehingga dapat berfungsi dengan baik kembali di sebelas bulan berikutnya.

Ketika perut kenyang, darah banyak tersalur ke organ perut untuk melakukan proses pencernaan. Saat berpuasa, volume darah yang mengalir ke saluran pencernaan berkurang dan dialihkan untuk keperluaan lain terutama untuk melayani otak. Sehingga otak  akan  lebih optimal untuk berfikir, belajar, dan berkonsentrasi . Dengan mengendalikan makan dan minum saat berpuasa, akan menambah konsentrasi dan pemusatan pikiran sehingga terjadi peningkatan daya intelektual.

Hasil penelitian ahli kedokteran di Jepang, pada orang yang berpuasa terjadi peningkatan produksi jumlah sel darah putih sehingga daya tahan tubuh dan kekebalan akan meningkat pula. Sel darah putih berperan untuk memerangi peradangan pada tubuh sehingga apabila ada penyakit radang atau infeksi, sel berperan dalam penyembuhannya.

Selama puasa, kalori yang masuk dalam tubuh kita menjadi terbatas sehingga memacu peningkatan produksi enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogenik serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.

BACA JUGA Pentingnya Asupan Tubuh Saat Sahur, Jangan Abaikan

Dengan berpuasa kita akan bersikap lebih sabar mampu menahan amarah. Kita akan memiliki sikap batin yang tenang dan senantiasa berserah diri kepada Allah. Sehingga susunan saraf dan pusat hormon akan bekerja dan berproduksi dengan seimbang. Jika fungsi hormon normal, irama tubuh akan harmonis. Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan perilaku yang benar, baik, dan terkendali.

Selain itu, ibadah puasa juga dapat melatih diri untuk melepaskan kebiasaan buruk termasuk merokok. Setelah menjalani puasa, racun nikotin akan berkurang. Diharapkan kecanduan terhadap rokok juga akan berkurang dan secara berangsur-angsur akan terbebas dari rokok.

Penulis adalah anggota IDI Cabang Jepara FKTP BPJS Kesehatan Bangsri