blank
Narasumber Kepala BIPA Jawa Tengah dan Ketua APPBIPA Jawa Tengah

JEPARA (SUARABARU.ID) – UPT Pengembangan Bahasa Unisnu Jepara  hadiri sarasehan Forum Ilmiah BIPA (Bahan Ajar bagi Penutur Asing) bertemakan “Pemetaan Kondisi dan Potensi Pengembangan Program BIPA di Jawa Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di Universitas Dian Nuswantoro Gedung H Lt 7 secara hybrid (3/4-2022).

Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Dr. Ganjar Harimansyah dan Ketua APPBIPA Jateng Drs. M. Muzakka, M.Hum.

blank
Tim UPT Pengembangan Bahasa Unisnu Aprilia Riyana Putri, Aliva Rosdiana, dan Ernia Ariyanti bersama narasumber Ketua APPBIPA Jateng Drs. M Muzakka, M.Hum.

Dari Unisnu hadir Kepala UPT Pengembangan Bahasa Unisnu Aprilia Riyana Putri, M.Pd, dan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris yaitu Aliva Rosdiana, M.Pd. dan Ernia Ariyanti, M.Pd.

Menurut Aprilia Riyana Putri, penting bagi UPT Pengembangan Bahasa mengembangkan bahan ajar BIPA mengingat setiap tahun ajaran baru selalu ada mahasiswa dari luar negeri kuliah yang di Unisnu. “Melalui kegiatan sarasehan ini, kami ingin memperoleh masukan dan ilmu sebagai bekal untuk mengembangkan bahan ajar BIPA bagi mahasiswa luar negeri yang tengah kuliah di Unisnu. Juga  bagi para ekspatriat yang ada di Jepara,” ujarnya.

Sementara, Ganjar Harimansyah mengajak para peserta sarasehan untuk menggeliatkan program BIPA di Jawa Tengah yang bermuatan lokal. Bahkan ia juga mengajak menginternasionalkan bahasa Indonesia.

Ganjar menyatakan dukungan regulasi dalam penyelenggaraan BIPA  dan pengajarannya sudah sangat kuat. “Ada hukum yang telah mengatur yaitu UUD NKRI 1945, UU No. 24/2009, PP No. 57/2014, dan Permendikbud no. 42/2018,” ucapnya.

Seberapa penting bahan ajar BIPA berbasis muatan lokal, Ganjar mengungkapkan, “orang luar tertarik belajar bahasa Indonesia karena tujuan tertentu. Salah satu yang paling lazim untuk mengetahui budaya dan kesenian. Maka ini jadi urgen yang mengakomodasi pemelajar BIPA datang ke Indonesia.”

M Muzakka, yang juga Dosen Sastra Indonesia UNDIP menambahkan, kunci pengembangan bahan ajar pengayaan BIPA keberagaman materi sangat penting. “Tak hanya teks, namun juga visual dan permainan,” ujarnya. Maka pentingnya penyusunan silabus sebagai induk harus komprehensif agar ada capaiannya, imbuhnya.

Alvaros