MUNGKID (SUARABARU.ID)– Aklis Nurdiansyah, pemilik produk UMKM Wijaya Madu Borobudur, terlihat sumringah saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama istri Siti Atikoh, berkunjung ke rumahnya di Kesawan, Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (31/3/2022).
Selain diborong, Aklis berkesempatan melihat ekspresi Ganjar Pranowo saat mencicipi madu produksinya. Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada Ganjar Pranowo, karena berkat ‘Lapak Ganjar’, usaha madu miliknya berkembang pesat.
”Saya terima kasih banyak, berkat Lapak Ganjar madu saya jadi terkenal. Ini ada madu ginseng, madu Kaliandra, madu rambutan, madu lanceng, dan madu cerana. Silakan dicoba, ini testernya, Pak,” ujar Aklis, sambil menyodorkan madu lanceng kepada Ganjar.
BACA JUGA: Pertama di Jepara, Desa Tulaan Luncurkan Aplikasi Dilan, Inovasi Layanan Digital
Ganjar langsung mencicipi madu lanceng itu. Madu lanceng merupakan salah satu madu kesukaan Ganjar. Dia terlihat menikmati ketika mencoba madu lanceng produksi Wijaya Madu.
”Mau coba yang madu cerana sekalian, Pak? Ini bagus buat tulang,” timpal Aklis menawarkan madu cerana, yang menurut pengalamannya bagus untuk tulang.
Mendengar tawaran itu, Ganjar tertarik untuk mencobanya. Apalagi Ganjar juga sedang dalam tahap memulihkan patah tulang tangannya.
BACA JUGA: Benny J Mamoto: Masyarakat Bisa Tempuh Jalur Restorative Justice
”Wah cocok itu, kebetulan ini tangannya lagi perlu rehab. Rasa manisnya lebih banyak daripada yang lanceng. Kalau lanceng itu manis dan ada asamnya. Aku beli ini mas, biar tulangnya cepat rapat,” pinta Ganjar, usai mencicipi madu.
Aklis menjelaskan, usaha madunya dimulai pada 2019, dan permintaan meningkat ketika memasuki pandemi covid-19. Mulanya pembeli berasal dari sekitar Borobudur dan Magelang. Dia juga memenuhi permintaan pelanggan yang suka ginseng, untuk membuat madu ginseng. Produk itu kini menjadi salah satu andalannya.
Usaha Madu Wijaya sendiri semakin terkenal, saat Aklis mengikuti Lapak Ganjar. Unggahan di Instagram-nya diunggah ulang oleh Ganjar Pranowo. Manfaatnya pun langsung dirasakan Aklis, dengan penjualan yang meningkat pesat.
BACA JUGA: Wuih, Memanggungkan Wayang Beber Pacitan dalam Sajian Sendratari
”Naik 200 persen, dan waktu tayangan pertama Lapak Ganjar naik 300 persen. Paling laku madu cerana, lanceng, dan untuk daerah sini madu rambutan, karena mempunyai ikon kalau daerah Borobudur itu madu Kaliandra dan rambutan,” tutur Aklis.
Tidak hanya kenaikan penjualan, ternyata unggahan di Lapak Ganjar juga semakin membuat produk madu Wijaya lebih terkenal sampai mancanegara.
”Banyak yang dibawa ke luar negeri, seperti di Eropa. Misal yang punya usaha resort di sini, mereka bawa ke sana untuk oleh-oleh. Sama Asia banyak, Februari lalu ada pesanan dari Hongkong,” ungkapnya.
Riyan