blank
Pangdan IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memukul gong untuk menandai pencanangan pelopor Kampung Pancasila di Desa Wonokerto, Wonogiri. Ikut mendampingi Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Wakil Bupati Setyo Sukarno (kesatu dan ketiga dari kanan).

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Kamis (31/3), mencanangkan pelopor Kampung Pancasila di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Ini menjadi Kampung Pancasila pertama di Kabupaten Wonogiri.

Upacara pencanangan berlangsung di Balai Desa Wonokerto, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri. Dalam acara ini, Pangdam menandainya dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti.

Ikut hadir, Danrem 074/Warastratama Kolonel (Inf) Achiruddin, Dandim 0728/Wonogiri Letkol (Inf) Deny Octavianto, Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno bersama jajaran Forkompimda dan pejabat terkait serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H Sutopo Broto.

Pangdam Mayjen TNI Rudianto, berharap, pencanangan Kampung Pancasila di Desa Wonokerto, dapat diikuti oleh daerah-daerah dan desa-desa lain, untuk bisa menirunya. Utamanya dalam rangka membangun kerukunan, mempererat silaturahmi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Utamanya untuk mengembalikan sikap hidup masyarakat Indonesia, yakni kehidupan bergotong-royong. Juga untuk menumbuhkembangkan potensi budaya-budaya yang ada dan jangan sampai ada yang terlupakan.

Menurut Mayjen TNI Rudianto, dengan pesatnya perkembangan Teknoligi Informasi(TI), harus dibarengi upaya membendung dampak negatifnya. Yaitu dengan cara menguatkan ketahanan seluruh masyarakat yang dimulai dari desa.

Membentengi

Kampung Pancasila, tandas Pangdam, untuk membentengi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat, agar tetap memegang ciri-ciri ke-Indonesiaan-nya.

Pangdam sangat mengapresiasi kerukunan beragama yang sudah sejak lama diwujudkan oleh masyarakat Desa Wonokerto, Wonogiri. Yakni dengan adanya keanekaragaman agama, namun warganya dapat hidup rukun berdampingan.

Di bawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades), Suyanto, masyarakat Wonokerto dengan beragam agamanya dapat hidup rukun, bergotongroyong, damai, dan saling bantu-membantu.

Tidak masalah masjid dibangun berdampingan dengan gereja. Karena masing-masing umat rukun, saling bantu-membantu dan saling hormat-menghormati serta memiliki sikap toleransi yang tinggi.

Dicontohkan, ketika berlangsung Hari Raya Idul Fitri, umat non-Muslim peduli menjaga keamanan dan mengatur arus lalu lintas. Demikian sebaliknya, saat umat Kristiani merayakan Natal misalnya, juga dijaga keamanan dan ketenteramannya umat Islam.

Dengan adanya pelopor Kampung Pancasila ini, Dandim 0728/Wonogiri mengintruksikan kepada jajarannya, untuk terus memonitoring kegiatan dengan memberikan bimbingan pengetahuan tentang arti pentingnya menerapkan Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat.

Langkah ini, demi kiat menyingkirkan paham radikalisme, intoleransi, serta upaya pemecah belah persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ikut memberikan sambutan, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno.

Bambang Pur