blank
Kabid Perdagangan Disdag Kudus Imam Prayitno mengecek ketersediaan minyak goreng di pasar Jekulo. Foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kabupaten Kudus tercatat sudah mendapatkan gelontoran minyak goreng baik kemasan maupun curah dari produsen minyak goreng yang didistribusikan kepada pedagang di pasar-pasar tradisional melalui distributor hingga mencapai 1,06 juta liter.

“Pendistribusian minyak goreng sebanyak itu dilakukan oleh produsen minyak goreng yang mendapat penugasan dari Kementerian Perdagangan melalui sejumlah distributor di Kudus. Sedangkan pendistribusiannya berlangsung sejak tanggal 14-22 Februari 2022,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di sela-sela mengecek ketersediaan minyak goreng di Pasar Jekulo, Rabu (23/2).

Untuk memastikan kebenaran informasi sudah ada pendistribusian minyak goreng dan stok juga masih tersedia, kata dia, hari ini (23/2) pihaknya mengecek langsung ke pedagang di Pasar Jekulo yang belum lama mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga per liter Rp14.000. Hasilnya, memang benar sudah mendapatkan pasokan, sedangkan stok di pasar juga masih ada.

Kalaupun ada yang menjual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET), kata dia, pihaknya akan menelusuri, barang tersebut diperoleh dari distributor yang mana.

Terkait dengan adanya pembelian minyak goreng dengan model paket dengan produk lain, kata dia, hal ini menjadi bahan masukan, nantinya akan dipelajari dan dikomunikasikan dengan distributor minyak goreng.

“Kalaupun ternyata stok minyak goreng di pasaran masih kurang, tentunya akan kami usulkan kepada distributor agar mengajukan tambahan alokasi agar di pasaran tersedia minyak goreng dalam jumlah cukup,” ujarnya.

Sejumlah pedagang kebutuhan pokok masyarakat yang ditemui, mengakui mendapatkan pasokan minyak goreng dengan harga jual eceran Rp14.000/liter. Akan tetapi pasokannya terbatas, sehingga banyak pedagang yang sudah kehabisan stok minyak goreng tersebut.

Tasriah, salah satu pedagang mengakui mendapatkan tiga kali pasokan minyak goreng seharga Rp14.000/liter, namun dalam waktu beberapa hari saja langsung habis. Sedangkan permintaan tambahan hingga kini belum dikirim.

“Sebagian ada yang dijual seharga Rp15.000/liter karena pembeliannya juga secara paket dengan produk lain seperti produk margarin maupun sabun. Akhirnya saya menjualnya dengan harga sebesar itu dan konsumen harus belanja margarin juga,” ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, minyak goreng seharga Rp14.000/liter sudah habis, sedangkan yang tersisa ukuran 1,8 liter dijual dengan harga Rp28.000 dan ukuran 1 liter dijual Rp15.000.

Pedagang lainnya juga memiliki stok minyak goreng ukuran 1 liter cukup banyak, namun harga jualnya bervariasi antara Rp17.000 hingga Rp20.000 serta ada yang masih memiliki stok lama dan belum laku terjual.

Ant-Tm