SLAWI (SUARABARU.ID) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten/Kota Tegal bersama Koordinator Paguyuban Agen Elektronik Link Perbankan (Pailink) menyerahkan bantuan kepada korban tanah bergerak di dua lokasi, Selasa (15/2/2022).
Dede Loui didampingi Ketua PWI Kota Tegal, M Saehun bersama jajaran pengurus dan perwakilan PWI Kabupaten Tegal, Lazarus Sandy secara simbolis menyerahkan bantuan di dua lokasi yang berbeda.
Bantuan pertama diserahkan kepada Kepala Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Mulyanto untuk para korban tanah bergerak di Posko Informasi. Bantuan kedua diberikan kepada Kasi Pelayanan Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Juberi untuk korban yang sama tanah bergerak yang merusakan ratusan rumah.
Koordinator Paguyuban Agen Elektronik Link Perbankan (Pailink), Ibu Suri Dede Loui menyampaikan, dengan kegiatan ini membuktikan kepada masyarakat bahwa wartawan juga punya kepedulian, wartawan juga bisa berbagi dan wartawan juga tidak hanya membuat berita saja tapi juga bisa menyentuh masyarakat kalangan paling bawah dikalangan masyarakat manapun.
“Bantuan berupa popok untuk bayi, pembalut wanita, obat anti nyamuk dan sembako yang diberikan menurut Dede Loui tidak seberapa namun itulah sebuah kepedulian,” kata Dede Loui.
Para pengungsi korban tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal Jawa Tengah terus bertambah. “Sebelumnya jumlah pengungsi ada 832 jiwa. Dan hari ini ada penambahan 28 jiwa,” kata Kepala Desa Dermasuci Mulyanto usai menerima bantuan di Posko Informasi, Selasa (15/2/2022).
Terpisah Kasi Pelayanan Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal Juberi menyampaikan, akibat dari tanah bergerak di desanya sedikitnya 210 rumah rusak dan sebagian besar rusak parah. Menurut Juberi kejadian tanah bergerak pada awal Januari 2022 lalu dan mulai parah hampir bersamaan dengan yang terjadi di Desa Dermasuci.
Juberi mengisahkan, peristiwa tanah bergerak pernah terjadi pada Tahun 1982 yang terdampak hanya di Dukuh Padareka Desa Padasari. Pada Tahun 1992 juga pernah terjadi dan Tahun ini menyeluruh Desa Padasari.
“Sebenarnya Pemerintah Desa sudah punya rencana untuk merelokasi rumah warga yang mengalami kerusakan parah tapi belum ada lahan atau lokasinya,” ungkap Juberi.
Nino Moebi