blank
Tim KKN Unisnu Desa Bulak Baeu dan warga Desa Bulak Baru

JEPARA (SUARABARU.ID) – Belum lama ini KKN XII Unisnu Bulak Baru bersama ibu-ibu PKK, IPNU, dan Karang Taruna Desa Bulak Baru bergotong royong membersihkan pantai Desa Bulak Baru Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.

blank
Kegiatan bersih-bersih pantai Desa Bulak Baru

Kormades KKN XII Unisnu Desa Bulak Baru Muhammad Rizal menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal dari program kerja tim KKN bersama mitra Pemerintahan Desa Bulak Baru dalam membangun Desa Wisata. “Kami mengadakan acara ini karena Desa Bulak Baru memiliki potensi pantai yang cukup luas. Kami menginginkan warga sekitar bisa menikmati dan menjaga lingkungan pantai dengan membersihkan sampah yang berada di pantai,” ungkapnya.

Muhammad Rizal menambahkan tujuan dari kegiatan Bersih Pantai adalah meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari serta meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam pengelolaan sampah dari muara dan pesisir. Selain itu, diharapkan kegiatan Bersih Pantai ini juga bisa mendukung  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

BACA JUGA Dilantik DPC Pecinta Tanah Air Indonesia Jepara, Penjaga Keberagaman dengan Cinta

Menurut Ketua PKK Desa Bulak Baru Marlin mengharapkan warga desa memiliki memiliki kepedulian sampah dan selalu membuang sampah di tempatnya. “Bisa dilihat pantai sebelum dibersihkan dan setelah dibersihkan dari sampah. Pantai menjadi bersih dan bagus,” ujarnya. Warga bergotong royong membersihkan sampah di pantai tidak hanya sekali ini saja tetapi secara terus menerus agar pantai selalu bersih dari sampah, tambahnya.

Ketua IPNU Nurul Ikhwan Desa Bulak Baru mengapresiasi kegiatan ini. “Dengan acara ini, warga menjadi antusias dalam membersihkan pantai karena dilakukan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Banyaknya sampah plastik seperti sedotan, popok bayi, kemasan makanan, minuman dan sendok plastik. Sebagian besar plastik yang ditemukan sudah dalam kondisi rapuh dan mudah terurai menjadi butiran–butiran plastik yang lebih kecil. “Hal ini menunjukkan sampah plastik tersebut sudah berada di kawasan pesisir cukup lama dan tidak bisa terurai, meskipun menjadi butiran–butiran kecil yang kita kenal dengan mikroplastik. Mikroplastik ini justru lebih berbahaya karena bisa terakumulasi dalam tubuh organisme laut,” ujar Muhammad Rizal.

Kegiatan ini, menurut Ketua Karang Taruna Aji Desa Bulak Baru memberikan dampak positif dan mendukung penuh kegiatan KKN di Desa Bulak Baru. “Kami akan selalu mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan tim KKN di Desa Bulak Baru ini,” pungkas Aji selaku ketua Karang Taruna.

Alvaros – Laili Rohmah